Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya memperkuat konsolidasi seluruh elemen pendukung pascahasil survei internal dan eksternal mengunggulkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji.

"Di kampung-kampung marak sekali konsolidasi. Semua itu dalam kesederhanaan. Tidak ada mobil mewah, tidak ada perayaan glamor, karena semua berbasis gotong royong, rakyat tak ingin ada pihak yang ingin merusak Kota Surabaya dan menghentikan program-program baik Bu Risma," kata Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDIP Kota Surabaya Anas Karno di Surabaya, Senin.

Menurut dia, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut hasil survei internal, Eri-Armuji telah dinyatakan unggul dengan selisih 6 persen dibanding kompetitornya, Machfud Arifin dan Mujiaman.

Baca juga: PDIP latih tim kampanye pemenangan Eri-Armuji pada Pilkada Surabaya

Begitu juga dengan Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (PusdeHAM) mengeluarkan hasil surveinya di Pilkada Surabaya 2020. Hasilnya, paslon Eri Cahyadi-Armuji unggul 6,5 persen dibanding paslon Machfud-Mujiaman.

"Saya dapat informasi, rupanya ada yang tidak bisa tidur dan galau membaca hasil survei. Baik hasil survei kami maupun pihak lain, intinya sama, Eri-Armuji unggul," katanya.

Anas bersyukur atas capaian yang menyebutkan Eri dan Armuji unggul. Hal itu menunjukkan bahwa kesolidan seluruh elemen pendukung Eri-Armuji terbukti dengan baik di lapangan. Semua partai dengan tokoh-tokohnya bergerak masif di lapangan serta seluruh relawan bekerja tulus dalam pemenangan.

"Tentu kami bersyukur. Meski tidak mengandalkan politik uang transaksional serta menebar mimpi ke warga, tidak mengandalkan jejeran mobil super mewah untuk kampanye, rupanya rekam jejak kerja dan ketulusan Eri-Armuji disambut antusias warga," ujarnya.

Baca juga: PDIP Surabaya latih 10.368 saksi di Pilkada 2020

Juru Bicara Eri-Armuji itu menambahkan saat ini pihaknya terus mendapat serangan masif di lapangan. Alat peraga kampanye (APK) Eri-Armuji banyak dirusak. Bahkan, ada foto Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang disobek dan dicoret.

"Banyak laporan APK kami disobek, dirobohkan. Ada yang mulai menghalalkan segala cara. Saya sudah laporkan ke Mas Eri dan Cak Armuji, tapi beliau berdua dengan tegas meminta seluruh kader partai dan relawan untuk tetap santun, jangan membalas. APK boleh dirusak, tapi ternyata cinta warga ke Bu Risma, ke Mas Eri, ke Cak Armuji tidak akan pernah bisa dirusak," ujarnya.

Anas juga menyebut ada pihak mulai sering marah-marah begitu membaca hasil survei. "Bahkan, Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) diserang, dituduh salahi aturan kampanye. Padahal ada bukti surat Bu Risma sudah meminta izin ke Ibu Gubernur Jatim, dan sudah diizinkan pula oleh Bu Gubernur," ujarnya.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non-parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Baca juga: PDIP targetkan Eri-Armuji menang 70 persen dalam Pilkada Surabaya

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020