Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian kesulitan mendeteksi jenis kelamin korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Kalimalang, Jakarta Timur, dan Pintu Air Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

"Yang terpenting adalah jenis kelaminnya, masih sangat meragukan," kata Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes (Purn) Slamet Purnomo di Jakarta Rabu.

Setelah mengidentifikasi pada bagian dada korban, kata Slamet, ciri yang ada pada bagian tubuh itu meragukan apakah korban perempuan atau laki-laki.

Namun potongan kaki korban yang telah membusuk, cenderung seperti kaki seorang perempuan karena selain banyak mengandung lemak daripada jaringan otot, ibu jarinya juga cenderung condong ke dalam seperti kaki yang biasa mengenakan sepatu perempuan.

Kondisi kulit pada potongan tubuhnya juga menandakan seperti perempuan karena bersih dan terawat.

Tim dokter kepolisian itu juga enggan memastikan apakah potongan tubuh tersebut milik orang berjenis kelamin wanita pria (waria).

"Minggu depan kita akan tes DNA untuk memastikan jenis kelaminnya," ujar Slamet.

Sekarang penyidik baru bisa mengidentifikasi usia dan tinggi badan korban dengan menggunakan metode scientific atau potongan kaki diukur secara antropologi forensik.

Dengan metode tersebut, potongan tubuh yang memiliki tulang kering sepanjang 146 centimeter itu diperkirakan milik seseorang yang bertinggi badan 160 sentimeter dan berusia antara 18 hingga 19 tahun.

Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komosaris Besar Polisi Fadhil Imran mengatakan, pihaknya masih mencari potongan tubuh lainnya dengan menelusuri aliran sungai tempat potongan tubuh ditemukan.

(T.T014/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010