Begitu besarnya keberagaman yang ada, tetapi tidak tidak satu pun dari tokoh bangsa yang menunjukkan sifat mau menang sendiri, angkuh, tidak mau musyawarah. Yang dimunculkan oleh mereka adalah kebersamaan, saling mengisi dengan satu tujuan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajak masyarakat mengedepankan etika berbangsa untuk menjaga keutuhan Indonesia yang memiliki keberagaman.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, Hidayat Nur Wahid mengatakan meski beragam, persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga agar berbagai peristiwa kelam dalam sejarah perjalanan bangsa tidak terulang.

Untuk itu, masyarakat, khususnya generasi muda diajaknya mengikuti tokoh-tokoh bangsa yang menjaga keutuhan bangsa dengan mengimplementasikan etika, akhlak serta moralitas.

Baca juga: MPR: Sosialisasi skala nasional tingkatkan pemahaman terkait kanker
Baca juga: Ketua MPR sebut target ganda vaksinasi COVID-19 kekebalan-pemulihan


"Begitu besarnya keberagaman yang ada, tetapi tidak tidak satu pun dari tokoh bangsa yang menunjukkan sifat mau menang sendiri, angkuh, tidak mau musyawarah. Yang dimunculkan oleh mereka adalah kebersamaan, saling mengisi dengan satu tujuan Indonesia merdeka," ujar politisi PKS itu.

Ia mengatakan keunggulan-keunggulan yang ada dalam diri pribadi masing-masing tokoh bangsa tidak lantas menjadi sesuatu yang diperdebatkan, melainkan disatukan dan dijadikan kekuatan besar untuk mencapai tujuan mulia bersama.

"Mereka benar-benar memberikan teladan bagaimana mengedepankan etika dan akhlak yang mulia," ujar Hidayat Nur Wahid.

Masyarakat di era modern dengan berbagai kemudahan dinilainya harus lebih beretika, lebih kuat dan lebih semangat menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu disebutnya penting agar Indonesia berumur panjang, tidak seperti Uni Soviet yang merupakan negara adidaya dengan segala kelebihannya, tetapi pecah dan hancur sebab tidak memiliki nilai-nilai yang mempersatukan.

Untuk itu, ia mengajak para tokoh dan generasi muda Indonesia untuk bangkit dan memulai langkah awal dengan gemar mendalami nilai-nilai luhur bangsa, sejarah Indonesia dan para tokohnya.

"Selanjutnya, mulailah bergerak, berinovasi memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara," ujar dia.

Baca juga: HNW: Mahkamah Kehormatan Majelis segera terwujud
Baca juga: MPR: "riders" bisa jadi contoh pelaksanaan Empat Pilar

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020