Ini alat sangat 'urgen', mendesak
Batam (ANTARA) - Rumah sakit dan puskesmas di wilayah Provinsi Kepulauan Riau masih kekurangan alat bantu pernafasan, ventilator, untuk menangani pasien positif COVID-19 yang bergejala.

Pjs Gubernur Kepri Bahtiar meminta pemerintah kabupaten dan kota melengkapi ventilator di rumah sakit dan puskesmas.

"Alat bantu pernapasan dan ventilator adalah alat penolong utama bagi pasien yang COVID-19 yang bergejala. Umumnya rumah sakit di wilayah Kepri sangat terbatas alat-alat bantu pernapasan dan ventilator," kata Bahtiar, Sabtu.

Jumlah ventilator di rumah sakit relatif tidak mencukupi untuk menangani pasien COVID-19, sehingga penanganan pasien tidak maksimum.

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri mencatat jumlah pasien yang meninggal bertambah, hingga mencapai 88 orang. Karenanya, Pjs meminta seluruh bupati dan wali kota melakukan tindakan yang segera.

"Tentu saja kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, untuk mengurangi resiko kematian COVID-19 yg terus berjatuhan itu, saya minta kepada bupati/wali kota se-Kepri segera melengkapi alat bantu pernafasan dan ventilator, di puskesmas-puskesmas yang ada," kata Bahtiar.

Menurut dia, pasien COVID-19 perlu mendapatkan perhatian utama pada kondisi pari-parunya.

Penambahan ventilator tidak hanya di rumah sakit, namun juga perlu pengadaan di di puskesmas.

"Jangan ditunda lagi, dan bertindaklah cepat karena situasi saat ini cukup mengkhawatirkan. Peralatan medis harus segera diadakan pada APBD Provinsi, kabupaten/kota," kata dia.

Dengan alat itu, ia berharap dapat mengurangi risiko kematian. "Ini alat sangat 'urgen', mendesak dan dibutuhkan saat ini diseluruh daerah," kata Pjs Gubernur.
 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020