Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Real Estate Broker Indonesia atau Arebi menilai kehadiran vaksin Covid-19 berpeluang untuk melesatkan harga-harga properti yang saat ini tertahan akibat pandemi.

"Saat vaksin Covid-19 ditemukan atau sudah tersedia, dan saya tidak menyebutkan bahwa Covid hilang, maka sektor properti akan melejit. Langsung booming," ujar Ketua Arebi Lukas Bong dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Menurut Lukas, properti bagus dalam kondisi seperti sekarang ini memang harganya kalau dapat dengan harga yang bagus atau harganya betul-betul murah.

"Sekali ada suatu hal yang memicunya maka sektor properti akan melejit. Harga-harga properti tidak akan naik secara merayap lagi melainkan langsung melejit," katanya.

Ketua Arebi tersebut mengungkapkan bahwa kesempatan yang ada saat ini bisa dimanfaatkan di mana harga properti sedang rendah, kondisi ini tentunya tidak akan selama seperti itu.

"Kita melihat kondisi sektor properti sudah tertahan sejak tahun 2019 karena tahun politik, dan pada tahun ini tertahan lagi akibat pandemi Covid. Begitu vaksin sudah ditemukan dan tersedia pada tahun 2021, maka harga-harga properti kemungkinan dapat melesat cepat tanpa terbendung lagi," kata Lukas.

Dengan demikian saat ini merupakan momentum tepat untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya guna membeli properti, karena tidak ada yang tahu kapan harga-harga properti sewaktu-waktu dapat melejit.

"Saya pernah mengingat ada suatu masa ketika harga-harga properti di Indonesia melejit sekali. Kondisi ini akan kembali terjadi," ujar Ketua Arebi tersebut.

Sebelumnya pemerintah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 pada 9,1 juta orang dengan kategori berisiko tinggi tertular virus corona tipe SARS CoV-2 pada akhir November 2020.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan bahwa kelompok pertama yang akan divaksinasi adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 dan tenaga laboratorium yang terlibat dalam pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19. Kelompok kedua yang akan mendapat vaksinasi adalah petugas pelayanan publik di fasilitas umum seperti bandara, stasiun, dan puskesmas serta aparat TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menjalankan penegakan protokol kesehatan.

Pemerintah berencana melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada akhir November 2020, setelah vaksin tersedia serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelesaikan pemeriksaan keamanan dan kehalalan vaksin. Achmad Yurianto menjelaskan bahwa pemerintah telah mendapatkan komitmen pasokan vaksin dari produsen vaksin Sinovac, Sinofarm, dan Cansino dari China.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020