Iradiator Gamma Merah Putih berfungsi mensterilkan barang, menghilangkan bakteri, virus, jamur
Jakarta (ANTARA) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyatakan teknologi iradiasi dapat dimanfaatkan untuk mensterilkan barang dari virus dan bakteri termasuk produk pangan dan alat kesehatan, bahkan produk pangan bisa diawetkan sehingga dapat diekspor.

"Iradiator Gamma Merah Putih ini berfungsi mensterilkan barang, menghilangkan bakteri, virus, jamur di berbagai macam barang bisa pangan dan alat kesehatan," kata Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan dalam kunjungan virtual Batan ke Redaksi Kantor Berita ANTARA Jakarta, Rabu.

Baca juga: Batan kantongi izin edar kit etambutol deteksi tuberkulosis

Iradiator Gamma Merah Putih di Kawasan Nuklir Serpong yang dioperasikan sejak 2017 sudah banyak dimanfaatkan untuk melakukan iradiasi pada berbagai produk termasuk untuk tujuan pengawetan produk pangan sehingga bisa mendukung ekspor Indonesia ke berbagai negara.

Dengan demikian, proses iradiasi menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing produk pertanian baik untuk konsumsi pasar lokal maupun pasar global.

Baca juga: Batan kembangkan sistem pemantauan zat radioaktif terintegrasi

Salah satu contoh buah-buahan yang ekspor ke Australia yang telah melewati proses iradiasi adalah mangga gincu.

Iradiasi tersebut tidak mengubah kualitas produk pangan termasuk rasa dan warna makanan, namun dapat menjaga produk tersebut tetap aman dikonsumsi.

Baca juga: Peneliti: PLTN jangan jadi alternatif terakhir sumber energi

Baca juga: Batan: Kalimantan Barat memiliki 17.005 ton uranium


Pada produk pertanian, iradiasi gamma bermanfaat untuk menunda pematangan, memperpanjang masa simpan dan pemenuhan standar karantina sehingga bisa diekspor.

Iradiasi juga bermanfaat untuk dekontaminasi mikroba seperti bakteri dan kapang. Dengan memanfaatkan teknologi nuklir tersebut, maka bisa dilakukan pasteurisasi obat herbal untuk perlindungan konsumen.

Teknik iradiasi tersebut telah dimanfaatkan pada berbagai produk tanaman obat seperti mahkota dewa, mengkudu, temulawak, daun mimba dan bebijian kemukus.

Baca juga: Batan perketat pengelolaan limbah nuklir

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020