Tekanan terhadap UMKM pada masa Covid ini memang besar, di mana survei dari Asian Development Bank (ADB) menyatakan kurang lebih 48 persen UMKM mengalami berhenti secara mendadak.
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) harus terus didorong agar dapat bertahan di masa pandemi Covid-19.

"UMKM ini memang harus kita dorong untuk mereka agar bisa bertahan, jangan sampai yang UMKM yang sifatnya temporary impairment menjadi permanent impairment," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dalam acara rilis Survei Nasional: Mitigasi Dampak Covid 19 di Jakarta, Minggu.

Menurut Rosan, tekanan terhadap UMKM pada masa Covid ini memang besar, di mana survei dari Asian Development Bank (ADB) menyatakan kurang lebih 48 persen UMKM yang mengalami berhenti secara mendadak.

Hal ini tentunya mengakibatkan hampir 50 persen pendapatan pelaku UMKM menurun. Ini yang coba dijaga supaya itu tidak terjadi tekanan yang besar.

Ketua Umum Kadin melihat dari stimulus-stimulus yang pemerintah sudah dorong, khususnya bantuan sosial angkanya juga relatif lebih cepat sekarang.

Baca juga: 30 UKM bertarung di final Adira Kreatif Lokal Award 2020
Baca juga: Telkom hadirkan aplikasi digital untuk tingkatkan daya saing UMKM


Saat ini berdasarkan angka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk bantuan dari stimulus yang dianggarkan oleh pemerintah sebesar Rp200 triliun lebih telah berada di level 77 persen terutama untuk bantuan ultra mikro yang dimana sudah disalurkan sampai dengan sembilan juta pelaku usaha ultra mikro dan rencananya akan dinaikkan sampai 12 juta bahkan 15 juta pelaku usaha ultra mikro yang diberikan hibah sebesar Rp2,4 juta.

Berdasarkan Survei Nasional: Mitigasi Dampak Covid 19 dari lembaga Indikator Politik Indonesia, demografi masyarakat pendidikan SD dan SLTP menyatakan bahwa mereka mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi dikarenakan mereka banyak bergerak di sektor usaha ultra mikro dan UMKM.

"Ini yang memang harus kita prioritaskan dan jaga, intinya jangan sampai mereka tidak makan mengingat kalau ini sampai terjadi maka bisa menimbulkan gejolak sosial dan mudah sekali untuk disulut oleh berita hoaks serta misleading. Ini yang harus kita benar-benar antisipasi," ujar Rosan.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki memastikan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro sudah tersalurkan 100 persen kepada sembilan juta penerima.

Baca juga: UU Cipta Kerja permudah investasi dan pertumbuhan UMKM
Baca juga: Kadin sebut UU Cipta Kerja perkuat aktivitas perdagangan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2020