Jakarta (ANTARA) - Joan Mir dan Alex Rins puas dengan perbaikan kecepatan mereka di kualfikasi, yang selama ini menjadi kelemahan Suzuki, siap menjadi ancaman serius di Grand Prix Aragon.

Runner-up klasemen, Mir mencetak waktu satu menit 47,679 detik, terpaut 0,603 detik dari polesitter Fabio Quartararo, untuk mengamankan posisi start keenam, yang merupakan hasil kualifikasi terbaiknya sejak ia finis keempat tercepat di kualifikasi Grand Prix Styria.

Rins sementara itu mencetak waktu 1'48,035 dan menyelesaikan Q2 di peringkat 10.

Baca juga: Quartararo rebut pole position GP Aragon setelah kecelakaan di latihan

Baca juga: Dovi ungkap penyebab Ducati melempem di sesi latihan MotoGP Aragon


"Hari ini kami sangat meningkat ketimbang kualifikasi akhir pekan lalu. Mendapati Joan di baris kedua itu bagus dan memberi kami dorongan semangat untuk besok," kata manajer tim Suzuki Ecstar Davide Brivio seperti dikutip laman resmi tim.

"Kami senang dengan kecepatan ini dan saya rasa kami bisa kompetitif.

Mir yang sepanjang musim ini mengeluhkan kecepatan GSX-RR di kualifikasi, meski tampil konsisten di balapan, bisa sedikit tenang mendapati hasil kualifikasi Aragon.

"Saya sangat senang dengan tugas yang tim dan saya lakukan hari ini. Kami mengalami sejumlah kemajuan dibanding kemarin, saya merasa hebat dengan motor ini dan laju balapan saya kuat," kata Mir.

"Saya juga memperbaiki kualifikasi, sesuatu yang sangat ingin saya lakukan.

Kompatriotnya asal Spanyol, Rins berharap suhu Aragon yang lebih hangat di balapan seri kesepuluh nanti untuk meneruskan tren finis podium Suzuki di enam balapan terakhir kecuali GP Styria dan Prancis.

"Posisi start 10 di grid tidak terlalu buruk. Motor kami bekerja baik di sini dan jika besok lebih hanta ini akan lebih baik," kata Rins, yang finis keempat di Aragon pada 2018, hasil terbaiknya di trek itu sejauh ini di kelas premier.

Baca juga: Joan Mir ukir sejarah buat Suzuki, dengan hattrick podium

Baca juga: Rossi positif COVID-19, lewatkan balapan di Aragon

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020