Pontianak (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri 642/Kapuas melakukan tes cepat terhadap 264 pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru kembali dari Malaysia di pintu masuk Pos Lintas Batas maupun jalur tidak resmi sepanjang perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat, guna mencegah penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.

"Sebanyak 264 orang PMI yang kembali ke Indonesia tersebut masuk melalui pintu PLBN Terpadu Entikong dan PLBN Aruk. Satgas Yonif 642/Kps bekerjasama dengan Imigrasi dan P4TKI melakukan pendataan dan pengecekan kesehatan kepada para PMI tersebut," kata Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps Letkol (Inf) Alim Mustofa dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Sabtu.

Baca juga: Satgas Pamtas terapkan protokol kesehatan bagi PMI masuk perbatasan

Dia menjelaskan, setelah dilakukan cek kesehatan dengan tes cepat kepada 264 PMI, semuanya dinyatakan non reaktif. Selanjutnya seluruh PMI di perkenankan melanjutkan perjalanan ke daerah asal.

Dansatgas berharap, setibanya nanti di tempat asal, para PMI agar melaporkan diri kepada pihak kesehatan setempat untuk dilakukan pengecekan ulang agar bisa diketahui apakah mereka terpapar apa tidak.

"Petugas sudah mengingatkan kepada para PMI itu, setibanya di kampung halaman agar melapor ke pihak berwenang dan mengisolasi diri," ujarnya.

Adapun daerah tujuan PMI sebagai berikut, Provinsi kalbar, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, sulsel, DIY, NTT, Sulbar, Sulteng, Banten, Lampung dan Provinsi Sumsel.

Dalam kesempatan, Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps menambahkan, menjadi tugas pihaknya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di perbatasan dengan melakukan penyekatan di jalur-jalur tidak resmi yang rawan dilewati pelaku penyelundupan, termasuk mengawasi dan mencegah masuknya PMI ilegal dan termasuk pencegahan COVID-19.

Baca juga: Yonif 642/KPS siap amankan perbatasan Indonesia di Kalbar
Baca juga: Satgas Pamtas amankan ribuan tablet obat ilegal asal Malaysia

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020