London (ANTARA) - Ratu Elizabeth, pada Kamis, melakukan lawatan besar pertama sejak karantina wilayah atau lockdown akibat virus corona diberlakukan pada Maret untuk mengunjungi fasilitas riset militer Porton Down yang terlibat dalam penanganan serangan agen saraf Novichok pada 2018 lalu.

Ratu berusia 94 tahun itu, yang menghabiskan masa lockdown nasional di Istana Windsor, telah melakukan sejumlah kegiatan resminya secara jarak jauh melalui video atau telepon, atau di istananya, sejak pembatasan sosial diberlakukan. Untuk kegiatan publik pertamanya, dia didampingi oleh sang cucu Pangeran William.

Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan rahasia itu, yang berlokasi di Porton Down di barat daya Inggris, mengidentifikasi agen saraf yang digunakan untuk menyerang mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal di Kota Salisbury dua tahun lalu.

Inggris telah mendakwa dua agen Rusia yang didukung oleh Moskow melakukan penyerangan tersebut, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Kremlin.

Dalam perjalanannya, kedua anggota kerajaan itu dijadwalkan bertemu dengan staf Porton Down dan anggota militer lain yang terlibat dalam operasi pembersihan Novichok, serta para ilmuwan yang membantu dalam respons terhadap pandemi COVID-19.

Tujuan formal kunjungan tersebut adalah untuk membuka Pusat Analisis Energetik baru di laboratorium tersebut, di mana Ratu Elizabeth dan Pangeran William akan myaksikan demonstrasi investigasi bahan peledak forensik.

Keduanya juga dijadwalkan untuk melihat-lihat Area Tertutup Energetik untuk menyaksikan pameran persenjataan dan taktik yang digunakan dalam kontra intelijen.

Porton Down didirikan pada tahun 1916 sebagai laboratorium senjata kimia dan biologi Inggris, lokasi para ilmuwan kementerian pertahanan melakukan eksperimen-eksperimen rahasia yang melibatkan 20.000 prajurit dan mengakibatkan kematian salah satu dari mereka akibat paparan gas saraf sarin.

Sejak 1960an, laboratorium itu fokus pada pengembangan tindakan penanggulangan serta teknologi pertahanan dan keamanan, meskipun strukturnya yang rahasia selalu menimbulkan spekulasi tentang kegiatan yang berlangsung di sana.

"Tidak ada orang asing, baik dalam keadaan hidup ataupun mati, yang pernah dibawa ke Porton Down," demikian menurut laman resmi pemerintah.

Sejak bulan Maret, penampilan publik ratu hanya berlangsung di Windsor untuk menghadiri upacara militer pada bulan Juni guna memperingati hari ulang tahunnya, dan untuk upacara pemberian gelar kepada pemecah rekor dana amal, Kapten Tom Moore, yang berusia 100 tahun.

Dia juga telah berkunjung secara pribadi ke Istana Balmoral di Skotlandia dan Sandringham di Inggris timur, yang merupakan kediaman pribadinya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Barbados ingin copot Ratu Elizabeth sebagai kepala negara

Baca juga: Alasan di balik kebiasaan Ratu Inggris selalu kenakan kalung mutiara


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020