Para karyawan yang dirumahkan itu diperkerjakan sebelumnya oleh perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru mendata lebih dari 900 karyawan swasta di Pekanbaru dirumahkan sehingga tidak bisa lagi bekerja karena kondisi perusahaan yang kesulitan keuangan menghadapi pandemi COVID-19.

"Para karyawan yang dirumahkan itu diperkerjakan sebelumnya oleh perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa di Kota Pekanbaru, akibat daya beli lesu maka mereka menutup juga operasional usahanya," kata Kepala Disnaker Kota Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, Rabu,

Menurut Jamal, pendataan ratusan karyawan yang dirumahkan itu, terhitung Maret - Oktober 2020 kini dan dari yang didata jumlahnya mencapai 900 orang lebih itu memang karyawan dari perusahaan swasta.

Ia mengatakan, perusahaan merumahkan pekerjanya karena tidak mampu lagi membayarkan gaji karyawan akibat biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh, lebih akibat lesunya daya beli masyarakat, yang takut bepergian ke luar rumah terpapar COVID-19.

"Masyarakat lebih memilih untuk diam di rumah, selain itu pendidikan juga dilakukan secara daring, pekerjaan banyak dilakukan di rumah telah mengakibatkan mempengaruhi transaksi jual beli yang juga berimbas pada perusahaan yang memproduksi jasa dan barang itu," katanya.

Untuk saat ini di Kota Pekanbaru, kata Jamal lagi, pihaknya belum bisa memastikan data akurat lainnya untuk jumlah karyawan swasta yang telah di PHK akibat pemutusan hubungan kerja atau juga dirumahkan karena tidak semua perusahaan yang melaporkan karyawan mereka yang dirumahkan atau juga di PHK.

Kendati sesuai aturannya, katanya, perusahaan berkewajiaban untuk melapor ke Disnaker, terkait akan merekrut karyawan atau juga memberhentikannya dan memang belum semua perusahaan melaporkannya.

"Tidak ada juga laporan akurat yang sampai ke Disnaker untuk karyawan swasta yang di PHK akibat terdampak COVID-19, walaupun ada kasus PHK yang diterima Disnaker, namun alasannya bukan karena pengaruh COVID-19," katanya.

Baca juga: Presiden: Investor sudah minati bisnis di sekitar Tol Pekanbaru-Dumai
Baca juga: Investor Bandung tertarik investasi kelola limbah medis Pekanbaru

Pewarta: Frislidia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020