Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan serangkaian sosialisasi panduan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) bagi para pelaku usaha wisata selam di Bali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani di Sanur, Bali, Senin, mengatakan dalam mengaktifkan kembali sektor pariwisata diperlukan persiapan penerapan protokol kesehatan yang baik.

“Untuk itu, kami menyusun panduan protokol kesehatan berbasis CHSE di masing-masing bidang pariwisata, termasuk usaha wisata selam. Hal ini dilakukan mengingat protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang wisata minat khusus," kata Rizki.

Baca juga: Kemenparekraf dorong promosikan wisata alam di Nusa Penida

Turut hadir sebagai pembicara beberapa narasumber, antara lain Cipto Aji Gunawan selaku Tim Ahli Gubernur Bali Bidang Pariwisata, serta Daniel Abimanyu Carnadie dan Bayu Wardoyo selaku Tim Penyusun CHSE Wisata Selam Kemenparekraf.

Rizki menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf nantinya juga akan memberikan fasilitasi sertifikasi CHSE Wisata Selam. Karena itu pelaku usaha wisata didorong untuk segera mempelajari dan menerapkan protokol kesehatan.

Sehingga saat rencana pembukaan kembali wisata selam di Indonesia dijalankan, terutama di Bali sebagai destinasi prioritas, para pelaku usaha wisata selam sudah dapat menerapkan protokol kesehatan dan kepercayaan dari wisatawan akan meningkat.

"Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang wisata minat khusus bisa bangkit kembali," ujarnya.

Baca juga: Kemenparekraf promosikan objek wisata Nusa Penida bagian timur

Terkait acara "Diving Market Updates" Rizki menjelaskan, akan menjadi sarana bertukar informasi para pelaku usaha wisata selam di beberapa negara tentang berbagai perkembangan terkait wisata selam.

Seperti kondisi terkini industri wisata selam mancanegara serta bagaimana penerapan protokol kesehatan di beberapa destinasi selam mancanegara, terutama yang sudah dibuka kembali.

"Strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi pandemi dan apa ekspektasi wisatawan selam mancanegara terhadap Indonesia?" kata Rizki.

Dengan begitu, kata dia, diharapkan pelaku usaha wisata selam di Indonesia benar-benar dapat mempersiapkan diri hingga wisata selam di Indonesia kembali dibuka.

"Saya harapkan persiapan terkait dengan protokol kesehatan, khususnya wisata selam agar terus ditingkatkan, sehingga wisatawan tersebut dapat menikmati ke destinasi tersebut," ucap Rizky.

Baca juga: Bali terima bantuan fasilitas tempat cuci tangan di tempat wisata
Baca juga: Ini cara Bali gaet wisatawan Jepang saat COVID-19
Baca juga: Kemenparekraf dukung inovasi tur virtual untuk promosikan pariwisata

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020