Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di wilayah Jakarta terjadi pada Jumat (9/10) disiarkan ANTARA dan masih layak Anda baca kembali untuk informasi akhir pekan ini.

1. DLH DKI kumpulkan 398 ton sampah sisa aksi massa

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengumpulkan 398 ton sampah dari sisa aksi massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10).

"Sampah itu dari sisa aksi massa di seluruh wilayah Jakarta," kata Kepala DLH DKI Jakarta Andono Warih, di Jakarta, Jumat.

Selengkapnya baca disini

2. Polisi temukan perusuh bayaran tunggangi demo tolak Omnibus Law

Polda Metro Jaya menemukan sejumlah perusuh bayaran yang didatangkan dari luar Jakarta untuk menunggangi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis (8/10).

Ada kelompok-kelompok yang datang untuk melakukan kerusuhan, bahkan didominasi oleh anak-anak STM.

Selengkapnya baca disini

3. Enam Pos Polisi milik Polrestro Jakpus rusak akibat aksi massa

Enam Pos Polisi milik Polres Metro Jakarta Pusat rusak akibat aksi massa yang berakhir ricuh terkait penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10).

"Ada 6 pos polisi kita yang dibakar. Ada yang rusak ringan dan berat. Lima pos itu masuk kerusakan berat karena dibakar, sementara satu pos rusak ringan," ujar Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi saat dikonfirmasi, Jumat.

Selengkapnya baca disini

4. Wagub DKI: Kerusakan fasum akibat kericuhan capai Rp65 Miliar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kerusakan fasilitas umum (fasum) akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja yang berujung ricuh pada Kamis (8/10) mencapai Rp65 miliar termasuk yang dialami 25 halte TransJakarta.

"Kerugian terbesar dari kerusakan fasum dialami halte TransJakarta menyusul kemudian pos polisi, lampu lalu lintas, papan separator, pot, tanaman, dan fasilitas lainnya," kata Riza (panggilan akrab Ahmad Riza Patria) di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Selengkapnya baca disini

5. Pengelola Pasar Bambu Kuning terapkan protokol kesehatan berlapis

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengapresiasi penerapan protokol kesehatan berlapis yang dibuat pengelola Pasar Bambu Kuning, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya klaster COVID-19.

"Pengelola tidak hanya menerapkan protokol kesehatan mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak (3M) tetapi mereka menyediakan rapid test dan alat pengukur pernafasan (oksimeter)," jelas Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko di Jakarta, Jumat, usai melakukan pengawasan bersama Satpol PP.

Selengkapnya baca disini

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020