Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara mulai menyusun pedoman penanggulangan banjir yang dapat digunakan dalam jangka menengah dan jangka panjang.

"Penanggulangan banjir selama ini hanya berdasarkan pengalaman dan belum tertuang dalam buku pedoman secara detail dan merinci," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Jakarta, Kamis.

Penyusunan pedoman itu dimulai dari menyerap aspirasi melalui musyawarah tingkat kelurahan, yang akan menginventarisir semua masalah dan solusi yang selama ini dilakukan.

Ali menegaskan penanggulangan banjir harus menyesuaikan karakteristik wilayah Jakarta Utara yang memiliki permasalahan banjir akibat hujan lokal, air kiriman dari hulu hingga dan kenaikan muka air laut atau banjir rob.

"Semuanya akan kita buatkan pedoman, baik pedoman untuk tingkat RT/RW, kelurahan, walikota dan selanjutnya dilaporkan ke tingkat provinsi," jelas Ali.

Ali menyatakan penyusunan pedoman itu pun terbagi menjadi tiga fase yakni fase pra (antisipasi), saat kejadian dimana harus tanggap secepat mungkin dan setelah banjir untuk berkolaborasi mengajak semua kekuatan potensi yang ada di wilayah bersama-sama aktif partisipasi dalam penanggulangan bencana banjir.

Baca juga: Dinas SDA DKI distribusikan 65 pompa apung ke lima wilayah kota
Baca juga: Saluran samping gedung Plaza Sentral dikeruk antisipasi musim hujan
Baca juga: Menabung air hujan dengan drainase vertikal

Pewarta: Fauzi
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020