Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan rumah tangga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan yang seharusnya diperlukan di masa pandemi COVID-19.

"Ada kecenderungan peningkatan isu pemenuhan kebutuhan pangan, yang semula 34,51 persen yang memiliki cukup pangan tapi tidak dalam jenis yang dibutuhkan, sekarang meningkat menjadi 52,11 persen. Sementara yang merasa selalu memiliki cukup pangan turun cukup drastis dari 62,36 persen menjadi 37,24 persen," kata peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Purwanto dalam seminar virtual Jamur Pangan sebagai Sumber Protein Nabati di Masa Pandemi COVID-19, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Peneliti: Perlu penguatan infrastruktur riset digital di masa pandemi

Baca juga: Peneliti LIPI: Pancasila terbukti bertahan dari rongrongan


Hal itu didasarkan pada hasil survei dalam jaringan yang dilakukan pada 15 September sampai 5 Oktober 2020.

Seminar itu diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) – UNESCO Category II Centre, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor.

Pandemi COVID-19 menyebabkan resesi ekonomi, kehilangan pekerjaan dan penurunan pendapatan masyarakat.

Purwanto menuturkan ada peningkatan yang cukup mengkhawatirkan dimana ada 9,4 persen responden mengaku mereka tidak cukup memiliki makanan untuk bisa dimakan.

Sebanyak 26,82 persen responden menyatakan bahwa kadang kala mereka tidak mampu menyediakan pangan dengan gizi seimbang bagi keluarganya. Sementara 57 persen menyatakan masih mampu untuk memberikan asupan gizi bagi anggota keluarganya.

Terkait penyediaan kebutuhan pangan rumah tangga kepada anak-anak usia di bawah 18 tahun, hasil survei menunjukkan meskipun terjadi penurunan kemampuan rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan pangan, anak-anak masih menjadi prioritas perhatian rumah tangga dalam menjaga pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi seimbang selama masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Mentan ajak masyarakat beli kebutuhan pokok di TTIC Makassar

Dari hasil survei dampak pandemi terhadap ekonomi rumah tangga yang dilakukan Pusat Penelitian Ekonomi LIPI pada Juli 2020, didapatkan 87,3 persen rumah tangga usaha dan 64,8 persen rumah tangga pekerja merasa mengalami kesulitan keuangan selama pandemi berlangsung.

Sebagian besar rumah tangga memanfaatkan keberadaan tabungan, aset dan pinjaman kerabat untuk mempertahankan daya beli dengan proporsi lebih tinggi bagi rumah tangga usaha.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020