Alhamdulillah. Sore ini update Gugus Tugas COVID-19 Nasional mencatat bahwa Provinsi Jawa Timur sudah bebas dari zona merah
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan wilayahnya saat ini sudah terbebas dari zona merah atau tidak dalam keadaan risiko tinggi penularan COVID-19.

“Alhamdulillah. Sore ini update Gugus Tugas COVID-19 nasional mencatat bahwa Provinsi Jawa Timur sudah bebas dari zona merah,” tulis Khofifah di akun instagram resmi miliknya, @khofifah.ip yang yang dipantau di, Surabaya, Selasa sekitar pukul 18.00 WIB.

Menurut dia, salah satu faktor yang mempengaruhi salah satunya karena tes dan penelusuran (tracing) yang tetap ditingkatkan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berterima kasih atas kerja keras semua pihak dan seluruh masyarakat setempat.

“Mohon tetap patuh terhadap protokol kesehatan sampai berhenti penularannya,” tulis Khofifah di akhir paragraf postingannya.

Sementara itu, pada gambar yang dibagikannya terkait terbebasnya Jatim dari zona merah COVID-19 itu berdasarkan 15 indikator epidemiologi Satuan Gugus Tugas COVID-19  nasional per Selasa, 6 Oktober 2020.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga membagikan peta sebaran zonasi per hari ini pukul 16.00 WIB, yakni terdapat 28 kabupaten/kota masuk zona orange atau jingga (risiko sedang) dan 10 daerah zona kuning (risiko rendah).

Ke-28 daerah zona jingga yaitu Banyuwangi, Nganjuk, Bondowoso, Jombang, Tuban, Sidoarjo, Magetan, Ngawi, Sumenep, Lamongan, Bojonegoro, Kota Surabaya, Probolinggo, Lumajang, Blitar dan Kota Pasuruan.

Kemudian, Kota Probolinggo, Situbondo, Kediri, Mojokerto, Kota Batu, Kota Malang, Pasuruan, Ponorogo, Gresik, Jember, Kota Mojokerto dan Kota Madiun.

Sedangkan, 10 daerah zona kuning terdiri dari Pamekasan, Pacitan, Kota Blitar, Bangkalan, Kota Kediri, Madiun, Tulungagung, Trenggalek, Madiun serta Sampang.

Baca juga: Tekan penyebaran, Khofifah kampanye penggunaan masker di Kediri

Baca juga: Gubernur minta warga Jatim patuhi regulasi protokol kesehatan

Baca juga: Khofifah rela jadi AKDP demi seimbangnya "gas dan rem"


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020