Pemanasan global mempengaruhi kasus banjir, kekeringan, serangan hama
Jakarta (ANTARA) - Pakar proteksi tanaman dari IPB University menjelaskan teknologi padi di Indonesia dalam gelaran konferensi internasional yang digelar oleh Food and Fertilizer Technology Center (FFTC) Asia-Pasifik bersama dengan The Malaysian Agricultural Research and Development.

Ketua Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB University Dr Suryo Wiyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, menerangkan bahwa Indonesia menggunakan strategi dan adaptasi pada budidaya padi untuk menghadapi pemanasan global.

Suryo menjelaskan strategi dan adaptasi budidaya padi dalam pemanasan global dilakukan melalui inovasi teknologi dan penguatan sumber daya manusia dan institusi.

Menurutnya, beberapa pendekatan teknologi yang diterapkan di Indonesia adalah pengelolaan air, penjadwalan tanam, implementasi varietas yang sesuai, penggunaan mikrobiologi dan inovasi teknologi dalam penilaian kerusakan lahan padi.

Baca juga: Pusat inovasi bisnis tantang IPB University jadi kampus kewirausahaan

Baca juga: Mahasiswa IPB University edukasi lingkungan ke anak-anak lewat

dongeng
Baca juga: IPB bagikan cendawan endofit perkuat akar padi hadapi kemarau


“Pemanasan global mempengaruhi kasus banjir dan kekeringan serta serangan hama atau penyakit pada lahan padi di Indonesia," ujarnya. 

Untuk itu, IPB University telah berinovasi untuk meningkatkan kerjasama antar pemangku kepentingan dan melatih kepakaran sumber daya manusia di lapangan terkait serangan hama dan penyakit melalui pengembangan program Plant Clinic, kata dia.

Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Food and Fertilizer Technology Center (FFTC) Asia-Pasifik bersama dengan The Malaysian Agricultural Research and Development tersebut mengangkat tema “Crop Resilience for Adaptation to Climate Change: Rice”.

Berbagai ahli varietas padi dari berbagai negara di Asia diundang untuk turut serta sebagai pembicara, yaitu dari Indonesia, Taiwan, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam. Sebagai perwakilan dari Indonesia, panitia penyelenggara menghadirkan pakar penyakit padi dari IPB University Dr Suryo Wiyono. Dr Suryo juga merupakan dosen IPB University di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian.

Baca juga: Dosen IPB: Sektor pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi

Baca juga: IPB ingatkan petani padi waspada kekeringan

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020