Jakarta (ANTARA) -- Di tengah kondisi krisis, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan jurang resesi ekonomi di depan mata,  lembaga kemanusiaan global, Aksi Cepat Tangga (ACT), menginisiasi gerakan nasional bertajuk “Bangkit Bangsaku: Habis Gelap Bangkitkan Terang”. Lewat gerakan ini, ACT mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimis dan bersikap positif dalam menatap masa depan.

Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan kolaborasi berbagai elemen bangsa menjadi kata kunci untuk membangun optimisme dalam menghadapi dampak multidimensi akibat pandemi.

"Sikap optimisme diharapkan dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia untuk menapaki kehidupan dan menghidupkan sejuta harapan. Keterlibatan seluruh elemen bangsa seyogyanya membuat masalah terlihat kecil dan dapat teratasi. Insyaallah, optimisme juga membukakan jalan-jalan kemudahan,” ungkap Ibnu. 

Gerakan ini akan fokus pada penyelamatan tiga sektor vital, yakni sosial, ekonomi, dan kesehatan. Di sektor sosial, ACT menopang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, utamanya pangan, melalui sejumlah program pangan. Hal ini mengingat pangan menjadi kebutuhan utama yang sulit dipenuhi di masa pandemi ini akibat keterpurukan ekonomi keluarga.

“Misalnya saja di bagian hulu, kami fokus pada pendampingan para produsen pangan seperti petani, nelayan, dan sebagainya agar produksi pangan terus berlanjut. Hasil produksi pangan tersebut nantinya akan menjadi suplai untuk masyarakat di bagian hilir. Semua ini insyaallah akan menjangkau masyarakat urban dan pelosok negeri,” imbuh Ibnu.

Adapun program-program pangan tersebut di antaranya Lumbung Beras Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, Lumbung Air Wakaf, Lumbung Sedekah Pangan, Operasi Pangan Gratis, Operasi Beras Gratis, Operasi Makan Gratis, Humanity Care line, dan lainnya. Tidak hanya pangan, penyelamatan di sektor sosial juga mencakup pemberian bantuan biaya hidup bagi para guru dan dai prasejahtera di Indonesia.

Sementara di sektor ekonomi, ACT lanjut membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi. Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian bangsa yang banyak disokong dari sektor UMKM.

Di sektor kesehatan, ikhtiar preventif terhadap penyebaran virus corona terus digencarkan. Sejumlah ikhtiar tersebut antara lain aksi disinfeksi, penyediaan APD bagi pejuang medis, hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus Covid-19.

“Bangsa kita butuh disemangati sebuah gerakan, penyadaran terhadap berbagai permasalahan, pembuka jalan solusi dan implementasi nyata, serta penjaga optimisme tetap menyala. Seluruh aksi ini membutuhkan kolaborasi besar berbagai elemen masyarakat.  Semua anak bangsa diundang kontribusinya, menyiarkan semangat dan ide untuk bangkitkan bangsa. Bersama, kita akan gulirkan bola salju kepedulian kita untuk Indonesia,” tegas Ibnu.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020