Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi meyakini suara partainya tidak tergerus setelah munculnya Partai Ummat yang telah dideklarasikan oleh salah satu pendiri PAN Amien Rais.

"PAN meyakini bahwa kader dan pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat. Mereka akan tetap istiqomah dan cinta PAN," kata Viva Yoga di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, apabila ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja, tidak signifikan dan tidak sampai seperti bedol desa.

Baca juga: PAN: Selamat datang Partai Ummat di gelanggang politik Indonesia

Dia mengatakan keyakinannya itu diperkuat karena sampai saat ini tidak ada satupun anggota legislatif, yakni di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung di Partai Ummat.

"Mengapa, pertama, menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi dan kemenangan elektoral adalah buah dari perjuangan yang tidak mudah. Hal ini menyebabkan mereka berpikir realistis sebagai seorang politisi," ujarnya.

Kedua, menurut dia, sistem kepartaian dan pemilu menurut Undang-Undang tentang Partai Politik dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tentu membutuhkan sumber daya partai yang kuat.

Baca juga: Amien Rais umumkan parpol baru bernama Partai Ummat

Dia menilai ada persyaratan berdirinya partai politik baru, ada persyaratan partai politik baru untuk dapat mengikuti kontestasi pemilu sebagai peserta.

"Dan ada persyaratan partai politik peserta pemilu lolos ambang batas parlemen atau 'parliamentary threshold' (PT) agar dapat meraih kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/ kota," katanya.

Viva Yoga menegaskan bahwa PAN akan terus bertransformasi untuk mengarungi "samudera" politik menjadi partai modern dan menjadi alat perjuangan politik rakyat untuk membangun peradaban Indonesia dan mempercepat terwujudnya kemakmuran rakyat Indonesia.

Baca juga: Pengamat : Partai Amien Rais sulit maju bila tak bangun diferensiasi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020