Tanpa dilatih dengan baik akan kurang maksimal
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Basarnas menargetkan pelatihan bagi 5.000 relawan atau potensi SAR di daerah-daerah rawan bencana dengan kemampuan dasar melakukan dan pencarian dan pertolongan pertama terhadap korban bencana.

Hal ini seperti disampaikan Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Abdul Haris Achadi saat meninjau pelaksanaan program pelatihan potensi SAR di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.

"Pelatihan seperti ini telah menjadi salah satu prioritas nasional di Basarnas yang setiap tahunnya diadakan di pos-pos Basarnas yang ada di pusat maupun di daerah," kata Abdul Haris Achadi menjelaskan.

Target pelatihan tahun ini diakui lebih sedikit dari sebelumnya, karena alasan pandemi COVID-19.

Achadi mengatakan, Basarnas tetap memproyeksikan jumlah relawan atau potensi SAR yang mendapat pembekalan kemampuan pencarian dan pertolongan terus bertambah, untuk membantu kegiatan dan operasi SAR pada kasus kebencanaan
berskala masif/besar, di daerah dengan jangkauan sulit ataupun kegiatan tanggap darurat bencana lainnya.

"Awalnya 10.000 orang, kami turunkan 5.000 karena pandemi COVID-19. Pada tahun-tahun ke depan kami tetap jadikan prioritas," katanya.

Baca juga: Basarnas Kendari latih 40 potensi SAR soal SOP operasi penyelamatan

Baca juga: Basarnas latih masyarakat penyelamatan bencana


Abdul Haris Achadi mengatakan, Basarnas tak bisa bekerja sendiri dalam upaya pencarian dan pertolongan.

Dalam tugas-tugasnya, lanjut dia, Basarnas tetap harus melibatkan relawan maupun warga sekitar. Sebab peran serta kelompok masyarakat diperlukan dalam pertolongan pertama.

"Kelompok masyarakat meliputi masyarakat itu sendiri, relawan, kementerian lembaga, dan juga badan usaha pemerintah. Tanpa dilatih dengan baik kelompok masyarakat ini akan kurang maksimal jika menghadapi masalah-masalah pencarian dan pertolongan yang membutuhkan respons cepat," katanya.
Peserta pelatihan Basarnas melakukan simulasi pertolongan pertama korban bencana alam dalam rangkaian pelatihan dasar SAR di Trenggalek, Selasa (29/9/2020) (IST)


Di Trenggalek, jumlah relawan yang dilatih kemampuan pertolongan pertama pada korban bencana ada 20 orang. Namun jumlah itu menjadi bagian dari rangkaian program pelatihan yang saat ini gencar dilakukan Basarnas, di daerah-daerah baik yang ada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Papua Barat.

Sebagaimana yang diselenggarakan di Trenggalek, pelatihan digelar selama lima hari, mereka juga akan mendapat pembekalan sikap, diklat, dan peningkatan skil.

"Penanganan pertolongan pertama kepada orang yang tertimpa musibah sangat penting, karena semua itu menyangkut nyawa orang. Jadi harus mempunyai skil khusus untuk menangani korban," katanya. 

Baca juga: Basarnas Jambi gelar pelatihan SAR pertolongan di gunung

Baca juga: Basarnas gelar pelatihan potensi SAR di Mentok

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020