Pelaku usaha mikro jumlahnya 63,35 juta usaha. 10 persennya mempunyai potensi untuk bisa ditingkatkan
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) Arif Rahman Hakim menyatakan sebanyak 10 persen usaha mikro di berbagai daerah berpotensi naik statusnya.

"Pelaku usaha mikro jumlahnya 63,35 juta usaha. 10 persennya mempunyai potensi untuk bisa ditingkatkan," kata Arif Rahman Hakim dalam webinar, Selasa.

Menurut dia, dalam kondisi yang sulit karena pandemi banyak usaha yang kinerjanya menurun, maka penting untuk menggerakkan upaya menumbuhkan kewirausahaan.

Namun ia juga mengingatkan bahwa pada masa pandemi ini tidak semua jenis usaha mengalami penurunan karena ada juga yang berhasil menangkap peluang sehingga usahanya mengalami kenaikan.

Baca juga: Sri Mulyani akui realisasi insentif subsidi bunga UMKM masih kecil

Arif menuturkan ada 18 kementerian dan lembaga yang siap untuk terus mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.

Ia mengingatkan bahwa jumlah UMKM saat ini secara nasional ada sekitar 64,1 juta dengan tingkat kontribusi terhadap PDB 61,07 persen dan menyerap hingga sebanyak 97,02 persen dari keseluruhan serapan tenaga kerja yang ada.

"Kami mempunyai target untuk pemberdayaan mikro dan usaha kecil. indikator utamanya adalah bisa meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB menjadi 65 persen," katanya.

Selain itu pihaknya juga menginginkan terciptanya minimal sekitar 500 ribu wirausaha baru setiap tahunnya dan untuk itu sedang disusun peta kewirausahaan.

Baca juga: Kemenkop UKM: Banpres produktif jangkau 5,6 juta pelaku usaha mikro

Ia mengemukakan peta tersebut disusun antara lain berdasarkan beragam aspek seperti potensi demografi, kekayaan alam, dan ketersediaan infrastruktur di masing-masing daerah.

Arif juga menyebut mengenai langkah merumuskan model pembiayaan yang ramah bagi usaha mikro dan kecil, yang bukan hanya berupa pinjaman uang tetapi bisa berupa seperti skema angel investor.

Kemenkop dan UKM, lanjut dia, juga secara reguler mengadakan pelatihan bagi usaha mikro dan kecil termasuk dalam rangka digitalisasi UMKM.

Pemerintah mengalokasikan Rp695,2 triliun dalam program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), sebanyak Rp123,46 triliun di antaranya untuk mendukung UMKM.

Baca juga: Gubernur BI dorong belanja APBN dan APBD sasar produksi UMKM

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020