Jakarta (Antara) -- Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan mendorong PT Maybank Indonesia Tbk (Maybank) untuk lebih berfokus pada beberapa aspek dan melakukan penyesuaian strategi pengembangan bisnis dengan mempertimbangkan kondisi perekenomian saat ini.
 
"Pertama, mengakselerasi pertumbuhan fee income khususnya untuk produk bancassurance dan forex yang dikombinasikan dengan produk investasi dan wealth management," buka Presiden Direktur Maybank Taswin Zakaria di Webinar 'Paparan Publik Maybank Indonesia 2020', Kamis. 
 
Aspek kedua, lanjutnya, adalah menyelaraskan biaya operasional dengan pertumbuhan pendapatan bank. 
 
Ketiga, menjaga kualitas aset dengan melakukan pemantauan aset secara ketat kemudian secara proaktif berkomunikasi dengan para debitur dalam menilai dampak Covid-19 terhadap usahanya dan mengeluarkan kebijakan yang mengatur penanganan debitur terdampak pandemi dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.
 
Adapun terakhir, fokus terhadap himpunan dana murah atau current account saving account (CASA) dan menjaga indikator likuiditas yang stabil, serta fokus terhadap akselerasi Perbankan Digital dengan melakukan pengembangan dan penyempurnaan fitur baru untuk meningkatan customer experience.
 
"Aspek- aspek tersebut yang tengah kami fokuskan pada pandemi saat ini karena bisa berpengaruh terhadap kinerja perbankan," ujar Taswin 
 
Taswin menambahkan, terlepas dari kondisi pasar yang kurang kondusif, pihaknya telah berhasil mebukukan hasil yang relatif positif dengan mencatat kenaikan laba bersih setelah pajak dan kepentingan nonpengendali (PATAMI) sebesar 7,0 persen menjadi Rp809,7 miliar pada semester pertama.
 
"Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Maybank Indonesia dalam mengubah tantangan menjadi peluang dengan melakukan pelayanan perbankan secara digital serta tetap kreatif melakukan komunikasi dengan para nasabah melalui teknologi," tutup Taswin

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020