Srinagar, India (ANTARA News/AFP) - Bentrokan antara polisi dan warga Kashmir India yang berpenduduk mayoritas Muslim, Selasa, melukai sedikitnya 24 orang, termasuk 12 aparat kepolisian.

Seorang aparat kepolisian India mengatakan, kekerasan meletus di selatan ibukota musim panas Kashmir, Srinagar, setelah ribuan orang mengikuti prosesi pemakaman satu dari dua gerilyawan yang tewas dalam tembak-menembak dengan tentara sehari sebelumnya.

"Dua lusin lebih orang terluka, termasuk 12 orang polisi," jelas pejabat kepolisian itu.

Empat orang demonstran terluka setelah polisi melepaskan tembakan ke kumpulan massa yang melempari mereka dengan batu.

Polisi menggunakan gas air mata dan tongkat dalam upaya membubarkan massa warga yang dalam aksinya meneriakkan "kami menginginkan kemerdekaan" dan "Allah Maha Besar", kata beberapa warga dekat kota Kulgam, 70 kilometer di selatan Srinagar.

Para pengunjuk rasa itu menentang larangan terhadap demonstrasi di lembah Kashmir yang mayoritas Muslim, kata seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Sentimen anti-India sangat mendalam di lembah Kashmir. Masyarakat setempat menganggap para gerilyawan sebagai "mujahidin" atau pejuang suci sehingga pemakaman mereka selalu dihadiri banyak warga.

Srinagar didera serangkaian protes hebat pekan lalu menyusul tewasnya dua orang pemuda yang diduga dibunuh pasukan keamanan India.

Aksi kekerasan militan di Kashmir India cenderung meningkat setelah beberapa bulan sempat tenang.

Pemberontakan terhadap pemerintah India di wilayah Himalaya itu meletus pada 1989. Setidaknya 47.000 orang tewas. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010