Moskow (ANTARA) - Otoritas keamanan Rusia menahan seorang pemimpin sekte “Gereja Testamen Terakhir” beserta beberapa petinggi lainnya di daerah terpencil Siberia, Selasa, karena ia diduga membahayakan kesehatan para pengikutnya, kata kepolisian.

Komite Investigasi, badan yang setara dengan FBI di Amerika Serikat, lewat pernyataan tertulis mengatakan sekte religius itu menekan aspek psikis jemaat untuk mendapatkan uang sumbangan dari para pengikut. Tersangka juga menyebabkan kesehatan para jemaat terganggu.

Pemimpin sekte, Sergei Torop, merupakan eks polisi lalu lintas, yang oleh para pengikutnya disebut Vissarion. Ia mendirikan sekte Gereja Testamen Terakhir di Krasnoyarsk, salah satu daerah terpencil Siberia pada 1991 —bertepatan dengan pecahnya Uni Soviet.

Torop, yang diketahui berjanggut dan memelihara rambut panjang, memiliki ribuan pengikut. Beberapa dari mereka percaya Torop merupakan reinkarnasi Yesus Kristus.

Operasi khusus digelar kepolisian untuk menangkap Torop beserta petinggi sekte lainnya, Vadim Redkin dan Vladimir Vedernikov.

Dalam operasi gabungan itu, kepolisian menggandeng Badan Keamanan Federal, lembaga pengganti KGB — badan intelijen Rusia.

Dari rekaman kamera pengawas, dua pria dari sekelompok orang yang ditahan digiring dari bis ke sebuah helikopter.

Kantor berita resmi, RIA, menyebut para tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Pengacara para tersangka belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya terkait kasus hukum tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemimpin gereja Rusia keberatan monumen Turki dijadikan masjid

Baca juga: Perancang AK-47 pernah surati Gereja Ortodoks

 

Rusia rayakan Hari Angkatan Laut dengan parade militer di St. Petersburg

 

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020