dengan program kemitraan ini, UMKM memiliki kesempatan kembali dalam meningkatkan usahanya
Jakarta (ANTARA) - Melalui program kemitraan, Pertamina menggelar proyek percontohan pendampingan UMKM Naik Kelas yang telah menyalurkan modal usaha sebesar Rp3,3 miliar hingga pertengahan September 2020.

Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga total penyaluran sebesar Rp100 miliar.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam informasi tertulis di Jakarta, Selasa, menyatakan hingga pertengahan September 2020, nilai penyaluran sebesar Rp3,3 miliar tersebut sudah tersalurkan untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, Bali, dan DKI Jakarta.

Saat ini sedang dalam proses pemberkasan, sebagian UMKM di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten yang akan segera diselesaikan dalam waktu dekat.

“Diharapkan dengan program kemitraan ini, UMKM memiliki kesempatan kembali dalam meningkatkan usahanya dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berdaya di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia,” kata Fajriyah.

Selain berupa penyaluran dana modal usaha, program kemitraan juga menggandeng institusi yang kompeten untuk pengembangan usaha UMKM yang berisi pendampingan bagi UMKM. Mencakup program pelatihan, mentoring dan coaching yang tahapannya dilaksanakan secara berjenjang dan akan dimonitor perkembangannya ke masing-masing mitra binaan untuk menilai efektivitasnya.

Upaya ini merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Salah satu mitra binaan yang menerima manfaat program ini adalah Vielga Wennida. Pemilik usaha CV. Roemah Kebaya Vielga ini, memanfaatkan dana penyaluran untuk membeli bahan material produksi masker model barunya.

”Kami buat masker sulam dan payet yang juga sudah mulai kami pasarkan. Hasilnya, Alhamdulillah penjualannya bagus, dan kami menambah tukang jahit 6 orang dan tukang sulam bertambah 2 orang,” tuturnya.

Penerima manfaat penyaluran yang lain, yakni Triyono juga menuturkan hal yang sama. Pemilik usaha Mandiri Art Shop yang bergerak di bidang furnitur ini menggunakan dana penyaluran untuk tambahan modal usahanya. Sekitar 20 persen untuk membayar tukang, 60 persen untuk membuat produk baru, dan 20 persen sisanya sebagai dana darurat.

Paket program pilot project pendampingan UMKM Naik Kelas ini rencananya akan disalurkan kepada 1.000 UMKM di beberapa wilayah Indonesia. Mencakup Provinsi Riau, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Kalimantan Barat.

Baca juga: UMKM binaan Pertamina Jatim raih omzet Rp100 juta dalam lima hari
Baca juga: Pertamina Sumbagsel beri pelatihan kepada mitra binaan penenun kain
Baca juga: UMKM binaan Pertamina raih transaksi hingga Rp7 miliar di TEI 2019

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020