Mamuju (ANTARA News) - Laskar Anti-Korupsi Sulawesi Barat (LAK-Sulbar) membentuk relawan antikorupsi pada sekitar 155 desa di Kabupaten Mamuju untuk memantau dan melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di wilayah itu.

Ketua LAK-Sulbar Muslim Fatillah Azis di Mamuju, Selasa, mengatakan, lembaganya sedang melakukan konsolidasi untuk membentuk relawan antikorupsi pada sekitar 155 desa di Mamuju.

Ia mengatakan, akan membentuk sebanyak lima relawan di masing masing desa di Mamuju tersebut, untuk memantau setiap proses dugaan tindak pidana korupsi.

Aktivis anti korupsi ini mengatakan, tugas dari relawan anti korupsi yang akan dibentuk didesa tersebut akan memantau sejumlah proses penyaluran beras miskin kepada masyarakat miskin di setiap desa di wilayah itu.

Kemudian mengawasi pelaksanaan alokasi dana desa (ADD) di wilayah itu, yang menurutnya rawan dikorupsi perangkat yang ada di desa.

"Selain itu akan mengawasi pelaksanaan program yang dananya bersumber dari APBD dan APBN yang ada di setiap desa di Mamuju," ujarnya.

Menurut dia, laporan penyelewengan dan dugaan tindak pidana korupsi dari relawan tersebut bukti-buktinya akan dikumpulkan dan akan dilakukan pelaporan kepada pihak berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Ia mengatakan, aksi pembentukan relawan antikorupsi di tingkat desa tersebut merupakan sebuah kritik atas lemahnya penegakan hukum yang ada di wilayah ini yang dilakukan aparat hukum terhadap korupsi.

"Kasus dugaan korupsi dana ADD di Desa Tabolang yang dilakukan kadesnya, Jun, yang sampai saat ini proses hukumnya belum tuntas, serta penyelewengan Raskin di Desa Pangale merupakan bukti banyaknya penyelewengan anggaran untuk pembangunan ditingkat desa,"katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pemantauan dan pelaporan setiap bentuk tindak pidana korupsi di wilayah ini yang merugikan rakyat dan keuangan negara dengan pembentukan relawan antikorupsi tersebut. (MFH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010