Ecatepec (ANTARA) - Sejumlah aktivis, dalam protes menuntut keadilan atas kasus kekerasan terhadap perempuan, membakar sebuah gedung milik komisi hak asasi manusia (HAM) pemerintah di Meksiko bagian tengah, Jumat (11/9).

Setelah mencoret gedung itu dengan grafiti, sekitar 25 orang perempuan berpenutup wajah mendobrak pintu dan memasuki gedung, lalu mulai menyalakan api dari dalam, demikian menurut seorang saksi mata.

Saksi mata juga mengatakan bahwa para perempuan tersebut kemudian meninggalkan gedung dan melempar bom molotov ke dinding luar gedung.

Sebanyak 13 perempuan ditangkap polisi, kata otoritas Negara Bagian Meksiko. Mereka lalu dibebaskan setelah muncul protes keras di media sosial mengenai penanganan yang dianggap keras.

Baca juga: Femisida di Argentina capai angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir
Baca juga: Tingkat pembunuhan perempuan di Meksiko meningkat di tengah pandemi


Jaksa penuntut pemerintah negara bagian menyebut bahwa protokol telah dijalankan dalam penangkapan ke-13 perempuan tersebut.

Komisi HAM federal meminta otoritas lokal agar tidak melukai para peserta aksi. Sementara Gubernur Negara Bagian Meksiko Alfredo del Mazo, dalam cuitan di Twitter, mengecam sikap kepolisian dan berjanji akan melakukan investigasi terhadap hal itu.

Para aktivis feminis di Meksiko menuntut keadilan untuk kasus-kasus femisida, pembunuhan perempuan atas dasar gender, yang belum diselesaikan atau bahkan belum diselidiki betul-betul.

Sebelumnya, sejumlah aktivis telah menduduki kantor utama komisi HAM federal di Kota Meksiko pada pekan lalu.

Pemberitaan media mengenai protes tersebut turut memunculkan perdebatan mengenai topik itu dan juga memicu  protes di kota-kota lain di Meksiko. Demonstrasi juga difokuskan pada sekitar 73.000 orang yang dilaporkan hilang.

Kasus femisida di Meksiko meningkat 5,4% selama Januari hingga Juli 2020, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, menurut data resmi. Untuk bulan Juli saja, 74 perempuan menjadi korban pembunuhan.

Sumber: Reuters

Baca juga: OHCHR soroti ancaman femisida jurnalis dan pembela HAM di Pakistan
Baca juga: Polisi Pakistan tangkap pembunuh dua gadis yang mencium pria

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020