Mereka yang berpenghasilan 6 dan 8 dolar (Rp88.000 dan Rp118.000) per bulan, sekarang punya rekening,
Caracas (ANTARA) - Para pekerja medis Venezuela mulai menerima bayaran bulanan sebesar 100 dolar AS (setara Rp1,47 juta) dengan pendanaan yang disita oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) dari pemerintahan Presiden Nicolas Maduro,  kata pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.

"Mereka yang berpenghasilan 6 dan 8 dolar (Rp88.000 dan Rp118.000) per bulan, sekarang punya rekening," kata Guaido dalam pesan melalui siaran media sosial.

Ia menambahkan bahwa sekitar 3.000 dokter dan perawat telah menerima dana tersebut.

Tim media Guaido menyebut bahwa penerima perdana pembayaran itu adalah para pekerja medis di wilayah-wilayah yang paling parah terkena wabah COVID-19.

Program tersebut diharapkan dapat menjangkau sekitar 62.000 orang, dengan pembayaran melalui platform digital.

Saat ini, Venezuela mencatatkan sebanyak 50.973 kasus COVID-19 disertai 412 kasus kematian, menurut data resmi pemerintah.

Pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu menyatakan tidak mengakui pemerintahan Maduro, serta menyita dana milik Pemerintah Venezuela yang disimpan di rekening AS.

Pada Agustus, Kementerian Keuangan AS menyetujui penggunaan dana beku untuk membantu petugas medis Venezuela yang bekerja di garda terdepan melawan COVID-19 agar bertahan di tengah krisis ekonomi saat ini.

Kementerian Informasi Venezuela belum memberikan komentar mengenai pembayaran tersebut.

Guaido, yang oleh beberapa negara diakui sebagai presiden sah Venezuela, mengumumkan rencana pencairan dana pemerintahan Maduro di AS itu pada Mei, namun tidak dapat melangkah maju karena menunggu izin dari Kantor Pengendalian Aset Asing di Kementerian Keuangan AS.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kubu oposisi di Venezuela boikot pemilihan legislatif pada 6 Desember

Baca juga: Petugas medis Venezuela makin berisiko tertular corona

Baca juga: Inggris akui Guaido sebagai presiden Venezuela


 

Petugas medis menahan rindu demi rawat pasien corona

Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020