cuaca ekstrem itu relatif lebih sering terjadi di periode pancaroba
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan 85 persen wilayah di Indonesia masih mengalami musim kemarau, dengan puncak musim kemarau yang juga terjadi pada Agustus 2020.

"Secara umum, seperti pernah diprediksikan sebelumnya bahwa beberapa wilayah, atau sebagian besar wilayah Indonesia pada Agustus ini masih mengalami puncak musim kemarau," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan pantauan hingga dasarian kedua atau sekitar 20 Agustus 2020, 85 persen wilayah Indonesia, dengan ukuran jumlah Zona Musim (ZOM), masih mengalami musim kemarau. Sedangkan 15 persen lainnya sudah mulai basah.

"Dalam artian dalam kategori lokalnya bisa dikatakan musim hujan. Tapi sebagian besar memang 85 persen masih mengalami musim kemarau," katanya.

Miming mengatakan 15 persen wilayah yang kondisinya sudah mulai basah antara lain adalah Sumatera, yaitu Sumatera Utara bagian selatan, sebagian Sumatera bagian barat dan Sumatera bagian tengah.

Baca juga: BMKG sebut angin kencang di Bandung sebagai fenomena wajar

Baca juga: Kepala BMKG jelaskan fenomena hujan di musim kemarau


Kemudian, untuk Pulau Jawa, ia mencatat wilayah basah di pulau tersebut masih cukup kecil, antara lain di sebagian kecil Jawa Tengah, bagian selatan Jawa Barat.

Sedangkan wilayah Sulawesi, yaitu di Sulawesi Barat, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Maluku juga kondisinya masih cukup basah karena memiliki tipe lokal yang cukup basah sepanjang tahun. Lainnya, wilayah di Papua bagian tengah juga kondisinya tercatat masih cukup basah.

Adapun wilayah dengan persentase wilayah basah paling besar adalah Kalimantan, antara lain di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Utara (Kalut), dan bagian timur Kalimantan. Sedangkan wilayah lainnya di Indonesia tercatat masih mengalami kemarau.

Terkait dengan musim kemarau yang masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, Miming mencatat bahwa puncak musim kemarau terjadi pada Agustus sebesar 64 persen, dengan beberapa wilayah juga masih akan mencatatkan puncak musim kemarau pada September, yaitu di wilayah Kalimantan.

"Mengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia ini lebih dari 64 persen puncak musim kemaraunya Agustus, kemudian berikutnya akan menginjak September. Ini menunjukkan bahwa periode itu sudah akan beralih ke peralihan musim. Nah, ini yang harus kita waspadai, karena ada beberapa kondisi khusus yang di mana cuaca ekstrem itu relatif lebih sering terjadi di periode pancaroba," demikian kata Miming.

Baca juga: BMKG: Indonesia diguncang 804 gempa tektonik sepanjang Agustus 2020

Baca juga: 13 lokasi di Jateng target sosialisasi alat terbaru info gempa-tsumani

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020