Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio berharap uji klinis vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dapat dilakukan di trimester kedua pada 2021.

"Diharapkan uji klinik fase 1 kan bisa dimulai di trimester kedua 2021 dan itu merupakan penyuntikan vaksin (Merah Putih) pertama ke manusia di Indonesia," kata Amin dalam konferensi pers virtual tentang Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Menristek berharap uji klinis vaksin merah putih bisa mulai awal 2021

Amin menuturkan pada Februari atau Maret 2021, bibit vaksin Merah Putih akan diserahkan ke PT Bio Farma sebagai pihak industri yang masuk dalam konsorsium nasional pengembangan vaksin Merah putih.

"Insya Allah Februari atau Maret 2021, kami sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke industri (Bio Farma) dan nanti akan dilanjutkan dengan uji klinis," tutur Amin.

Hingga saat ini proses pengembangan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 mencapai sekitar 40-50 persen dari proses keseluruhan.

"Pengembangan vaksin Merah Putih dapat kami sampaikan sekarang kurang lebih 40-50 persen dimana kami sudah sampai di tahap menunggu ekspresi protein rekombinan dari satu sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia dan sel ragi," ujar Amin.

Baca juga: Vaksin Merah Putih diharapkan siap pakai pada 2022

Baca juga: Menristek: Vaksin Merah Putih dalam tahap kloning protein rekombinan


Amin menuturkan apabila protein rekombinan sudah diperoleh dan dikarakterisasi, akan dilanjutkan dengan uji pada hewan.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020