SK operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan penetapan tarif Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) menunggu arahan dari Presiden dan Menteri PUPR.

"Harapannya dengan dibukanya seksi 4 ini dapat mendorong pengembangan ekonomi Aceh wilayah selatan. Setelah diresmikan Presiden Jokowi, maka Jalan Tol Banda Aceh-Sigli seksi 4 tersebut dapat langsung beroperasi. Untuk SK operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR termasuk penetapan tarif," kata Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Danang juga menambahkan pembebasan lahan di Jalan Tol Banda Aceh-Sigli terbilang paling cepat di antara ruas Tol Trans Sumatera lainnya.

Berdasarkan data, saat ini progres konstruksi jalan tol yang dibangun sejak akhir 2018 dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana secara keseluruhan adalah 50 persen. Selain seksi 4, konstruksi Jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang signifikan progresnya yakni pada Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km) sebesar 65 persen dengan pembebasan lahan 97 persen. Sementara pada Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum sepanjang 25 km saat ini progres konstruksinya sekitar 19 persen dengan pembebasan lahan 71 persen.

Selanjutnya Seksi 2 Seulimeum - Jantho sepanjang 6 km saat ini progres konstruksinya 40 persen dengan pembebasan lahan sudah 94 persen, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 8 km dengan progres konstruksi 15 persen serta pembebasan lahan 68 persen, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km dengan progres konstruksi 33 persen serta pembebasan lahan 95 persen.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan dengan rampungnya seksi 4 tersebut dapat mempermudah akses dari Banda Aceh ke Sigli dan sebaliknya dari Sigli - Indrapuri ke Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

"Efisiensi waktunya sekitar 50 persen dari daerah Indrapuri ke bandara. Jika sebelumnya sekitar 1 jam melewati jalan nasional menjadi 30 menit. Ini akan terus dilanjutkan menghubungkan bandara dengan wilayah lainnya di Aceh melalui jalan tol di Seksi 5 dan 6 yang direncanakan rampung pada Juni tahun 2021 dan pada Seksi 3 ditargetkan selesai pada Desember 2020," kata Hedy.

Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans-Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan dibangunnya tol akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya 1 jam perjalanan.

Total investasi untuk pembangunan ruas tol Sigli – Banda Aceh ini adalah sebesar Rp12,35 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp8,99 triliun.

Baca juga: Pengamat: Tol Sigli-Banda Aceh tingkatkan akses transportasi darat
Baca juga: Ekonom UI: Tol Sibanceh, peluang meraih keuntungan di Selat Malaka
Baca juga: Asosiasi tol berharap Tol Sibanceh jadi infrastruktur ekonomi budaya

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020