Bengkulu (ANTARA) - Sebanyak 122 orang santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Kota Bengkulu, Jumat siang, dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pusing dan muntah setelah menyantap nasi dan sambal telur di pesantren tersebut.

"Totalnya ada 122 orang santri, jadi mereka mengalami pusing dan muntah setelah memakan nasi campur sambal telur di pesantren itu pagi tadi," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Jumat.

Baca juga: Diduga keracunan, puluhan santri di Blitar mual dan muntah

Sudarno mengatakan, ratusan santri tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sebanyak 47 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa Kota Bengkulu, 18 orang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, 26 orang dibawa ke Rumah Sakit Gading Medika dan 36 orang sempat dibawa ke Puskesmas Padang Serai namun saat ini sedang menunggu rujukan.

Sudarno menambahkan, pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi di pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Jalan Suka Maju, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

Selain itu, polisi juga telah mengambil keterangan dua orang saksi yang merupakan pengurus pondok pesantren tersebut untuk mendalami kronologis kejadian.

Polisi, kata Sudarno, juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.

"Kalau orang yang dimintai keterangan ya jelas sudah ada karena ini juga masih Pulbaket awal saja, nanti dari hasil pemeriksaan laboratoriumnya baru kelihatan penyebabnya apa, apakah ada kandungan yang menyebabkan keracunan atau tidak," papar Sudarno.

Baca juga: Seratusan santri Ponpes Ponorogo alami keracunan massal

Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah, KH Aly Sodik mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab 50 santrinya ini keracunan.

Namun ia mengakui jika tadi pagi sebanyak 350 santri yang diasuh di pondok pesantren tersebut sempat menyantap sarapan nasi dengan sambal telur.

"Kita belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keracunan ini, tapi untuk santri kita yang keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata dia.

Di tempat terpisah, Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hidayah dan Doa Lista Cerliviera membenarkan jika saat ini pihaknya sedang menangani sebanyak 47 orang santri yang diduga keracunan.

Saat dibawa ke rumah sakit, kata Lista, para santri tersebut mengeluhkan pusing, sakit perut dan muntah-muntah.

"Ya ada 47 santri dirujuk ke RSHD dan saat dirujuk mereka mengaku pusing dan muntah-muntah," demikian Lista.

Baca juga: Usai buka puasa, puluhan santri putri Ponpes Assyaroniah-Lampung Timur keracunan makanan

Baca juga: Puluhan santri di Garut keracunan makanan

Baca juga: Puluhan santri dirawat di RSUD Temanggung keracunan makanan

Pewarta: Carminanda
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020