Sukabumi (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi menolak rencana Pemkot Sukabumi untuk menjadikan Jalan Alun-Alun Utara sebagai pusat wisata kuliner yang berdekatan dengan Masjid Agung, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

"Saya menolak bila pengoperasian pusat wisata kuliner akan mengganggu kegiatan keagamaan di Masjid Agung. Jika pengoperasian pasar kuliner itu nantinya menimbulkan masyhadat atau keburukan sedikit saja, maka lebih baik dibatalkan," kata Ketua MUI Kota Sukabumi, KH Deddy Ismatulloh, di Sukabumi, Selasa.

Deddy mengemukakan, masyhadat adalah segala sesuatu yang menimbulkan kerusakan atau keburukan baik bagi ibadah dan lainnya.

Menurut dia, rencana Pemkot Sukabumi untuk membuat pusat wisata kuliner cukup baik, namun harus ditinjau kembali mengenai lokasi wisata kuliner tersebut.

"Kalau berada dekat dengan Masjid Agung, maka dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan agama," ucapnya.

Pemkot Sukabumi berencana menjadikan Jalan Alun-alun Utara sebagai pusat wisata kuliner pada malam hari, yakni mulai pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Tak hanya dari kalangan ulama saja, namun sebelumnya warga Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi juga menolak rencana Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi itu.

Menurut warga setempat, Julia Dadang, pusat keramaian tersebut dikhawatirkan memberi peluang kegiatan mesum di depan Masjid Agung karena saat ini hampir setiap malam sering ditemukan pasangan muda-mudi berduaan di taman Masjid Agung.

"Keberadaan pusat keramaian itu juga nantinya dinilai kontradiktif dengan visi Kota Sukabumi menjadi kota yang berparadigma surgawi," kata Julia.

Selama ini, kata dia, pihaknya merasa terganggu dengan kebisingan di sekitar rumahnya oleh para waria dan pemandangan pasangan muda-mudi di taman.

Oleh karena itu, ia berharap agar rencana pusat wisata kuliner di Jalan Alun-alun Utara itu ditinjau ulang. "Kenapa harus di dekat masjid? Apa tidak ada lagi tempat lain?," katanya mempertanyakan.

Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepurrahman, mengatakan, sebelum menyetujui rencana Pemkot Sukabumi itu, pihaknya akan mendengar dulu aspirasi dari warga sekitar Masjid Agung.

"Kami juga akan memanggil dinas terkait untuk mengetahui konsep wisata kulinernya," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009