Jakarta (ANTARA) - Shalat Idul Adha di Balai Kota pada Jumat (31/7) dilaksanakan secara terbatas dengan maksimal hanya diikuti 500 orang dan sistem undangan.

"Ada Shalat Id besok, tapi terbatas. Undangannya hanya untuk Pak Gubernur, Wagub, Sekda, termasuk para pejabat DKI. Maksimal 500 orang," kata Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Sebanyak 500 undangan tersebut, kata Hendra, sekitar 50 persen dari kapasitas masjid yang biasanya sebanyak 1.000 hingga 1.200 orang dengan diberikan jarak antarjamaah.

Kendati demikian, Hendra mengatakan, kalaupun ada masyarakat ke Balai Kota Jakarta, tidak mungkin oleh Pemprov DKI tidak diperbolehkan selama menaati protokol kesehatan yang ditentukan termasuk membawa peralatan shalat sendiri.

"Karenanya kami minta kesadarannya. Kalaupun nanti ada yang datang, harapannya seperti Shalat Jumat saja maksimalnya," kata Hendra.

Baca juga: Satgas COVID-19 DKI pantau Shalat Idul Adha-prosesi kurban
Baca juga: Pemkot Jaksel salurkan 24 ribu bongsang ke 10 kecamatan


Perayaan Idul Adha 1441 Hijriah dilaksanakan di tengah pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) masih terjadi di Jakarta. Bahkan penambahan kasusnya meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, pada Rabu (29/7) kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai 20.470 atau mengalami peningkatan 584 orang dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 19.886 kasus, yang menjadikannya pertambahan tertinggi sejak pandemi mulai merebak.

Berdasarkan data yang diterima dari Pemprov DKI Jakarta, penambahan kasus sebanyak 584 itu memecahkan rekor penambahan sebelumnya sebanyak 473 kasus pada Senin (27/7).

Pertumbuhan ini meningkat signifikan dilihat dari penambahan sepekan yang rata-rata di angka 300-400 kasus. Pada Selasa (28/7) 412 kasus, pada Ahad (26/7) 378 kasus, Sabtu (25/7) 393 kasus, Jumat (24/7) 279 kasus, Kamis (23/7) 416 kasus dan Rabu (22/7) sebanyak 382 kasus.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020