Bangka (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung budidayakan kepiting bakau di hutan manggrove Desa Riding Panjang Belinyu, sebagai langkah pemerintah memulihkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat selama pendemi COVID-19.

"Kita akan menjadikan kawasan hutan mengrove ini sebagai sentra pengembangan kepiting bakau untuk meningkatkan perekonomian warga," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan usai penanaman bibit manggrove di Dusun Padang Labu Desa Riding Panjang, Minggu.

Ia mengatakan penanaman ratusan manggrove ini selain dalam rangka memperingati Hari Manggrove se-Dunia yang jatuh pada 26 Juli, juga sebagai langkah awal pemerintah daerah merehabilitasi hutan untuk dijadikan kawasan pengembangan kepiting bakau.

"Kami berharap warga untuk menjaga kawasan hutan mangrove ini, karena dari hutan ini bisa menghasilkan sesuatu yang dapat menggerakkan ekonomi warga desa," ujarnya.

Menurut dia, hutan manggrove Dusun Padang Labu Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka ini memiliki luas 45 hektare, sehingga berpotensi sebagai pengembangan kepiting dan budidaya udang.

“Tambak udang sebagai salah satu transformasi kita, untuk mengganti kegiatan masyarakat kita dari penambang menjadi kegiatan pariwisata dan perikanan budi daya, tambak udang adalah salah satunya,” katanya.

Ia menyatakan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan budidaya tambak udang, Pemprov Kepulauan Babel akan membantu dengan membentuk koperasi untuk dapat mengelola lahan desa menjadi tambak udang.

“Kalau nanti masyarakat di sekitar sini ingin secara bersama-sama, dan kalau ada 100 KK bisa dikumpulkan jadi satu, lalu buat koperasi dan kelola lah lahan desa menjadi tambak udang,” katanya. ***1***
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020