Batam (ANTARA News) - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan minta untuk sementara pelayaran penumpang ke luar Batam dihentikan bila tidak ada jaminan keselamatan terkait cuaca laut yang dewasa ini sering diliputi mendung, hujan lebat, dan ombak tinggi.

"Jika tidak ada jaminan keselamatan dan keamanan penumpang, untuk sementara tidak ada pelayaran ke luar Batam," kata Wali Kota di Pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Minggu malam, setelah kapal feri Dumai Express 10 tenggelam pada pagi hari.

Kapal penumpang antarprovinsi itu tenggelam di hantam ombak di perairan Tukong Hiu, Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Riau pukul 09.30 WIB dalam perjalanan dari Batam pukul 07.45 menuju Bengkalis dan Dumai, Provinsi Riau.

Pada hari yang sama, dua kapal feri yang berangkat dari Batam, Dumai Express 15 dan Marina, kandas di perairan sekitar Moro, Karimun. Semua penumpang kedua kapal itu selamat.

Dari ibu kota Kepulauan Riau, ANTARA memberitakan data dari Kantor SAR Tanjungpinang yang menyebutkan hingga pukul 20.10 WIB terdapat 249 orang korban selamat telah dievakuasi ke Tanjung Balai Karimun dan 30 orang penumpang ditemukan gabungan regu pencari dan penyelamat dalam keadaan meninggal.

Tiga peristiwa itu menyebabkan Wali Kota Batam ketika menjumpai keluarga korban tenggelam Dumai Express 10 yang berkumpul di Pelabuhan Domestik Sekupang, minta instansi yang bertanggung jawab dalam pelayaran menjamin keselamatan pelayaran, atau menghentikan sementara waktu pelayaran ke luar Batam.

Di hadapan Kepala Pos Pelabuhan Domestik Sekupang, Musliman, Wali Kota menyatakan pelayaran keluar Batam seharusnya dihentikan untuk sementara waktu bila tidak ada jaminan keselamatan di tengah cuaca seperti seperti sekarang.

Di antara penumpang Dumai Express 10 terdapat pegawai Pemerintah Kota Batam yaitu Bram Wijatmiko, kabid Kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Ia hari itu berangkat ke Pekanbaru untuk mengunjungi ibunya yang sakit keras.

Bram berangkat bersama istrinya, Elis Suarsih dan tiga orang anaknya yaitu Syahdu Maharani, Ananda Lugas Arifin, dan Ananda Luhur Kurniawan.

Hingga Minggu pukul 19:00 baru istri dan dua orang anak Bram yang diketahui berhasil selamat. Bram bersama satu orang anaknya, Syahdu Maharani, masih dalam pencarian.

Seorang lagi pegawai Pemerintah Kota Batam yang menjadi korban dan telah berhasil dievakuasi adalah Bambang Adi Putra yang sehari-hari adalah ajudan Wakil Wali Kota Batam.

Bambang bertolak dari Batam dengan tujuan ke Bengkalis bersama ayahnya, Amiruddin, ibunya, Khadijah dan dua orang adiknya.

Bambang telah ditemukan dan kini berada di rumah sakit Tanjung Balai Karimun. Sementara kedua orang tua dan dua orang adiknya masih dalam proses pencarian.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009