Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons hasil survei lembaga Charta Politika yang menyebutkan 40,9 persen masyarakat tidak mempercayai data COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah.

Menurut Moeldoko, data COVID-19 yang dikeluarkan berdasarkan realita yang ada.

"Saya pikir begini. Kita itu kan melihat realita. Realitanya seperti korban yang meninggal, kan itu tidak bisa dibohongi. Semua proses pemakaman semuanya bisa diikuti dimonitor dan dilihat," ujar Moeldoko di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan yang penting dilakukan saat ini adalah menyosialisasikan bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat, serta memastikan kesiapsiagaan masyarakat di dalam merespons protokol kesehatan.

"Kita khawatirnya nanti kendor. Jangan lagi mendiskusikan hal yang seperti itu, tetapi yang perlu kita angkat ke publik adalah bagaimana masyarakat tetap waspada, tetap memiliki kesiapsiagaan yang tinggi agar tidak menganggap bahwa COVID-19 itu sudah selesai. Itu yang paling penting," kata Moeldoko.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020