pembelian lahan sampai saat ini masih terus berlangsung dan berpotensi terus berlanjut dari wacana relokasi industri global
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konsultan properti Knight Frank Indonesia memprediksi akan ada peningkatan pembelian lahan industri di tengah rencana pemerintah untuk menggaet lebih banyak relokasi investasi global ke Tanah Air.

"Dari grafik pembelian lahan, kami bisa simpulkan meski dalam kondisi stagnan, prediksi kami, peningkatan pembelian lahan sampai saat ini masih terus berlangsung dan berpotensi terus berlanjut dari wacana relokasi industri global," kata Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam paparan secara daring di Jakarta, Kamis.

Syarifah mencatat sejauh ini sudah banyak informasi mengenai kawasan industri di Batang dan Brebes yang tengah disiapkan untuk masuknya relokasi investasi sejumlah industri global. Selain dua lokasi itu, perusahaan konsultan itu juga mencatat adanya pasokan lahan industri di Subang.

Dengan pasokan ketersediaan lahan yang stagnan sebanyak 12.951 hektare saat ini, tingkat penyerapan lahan rata-rata berada di 54 hektare, stabil dari sebelumnya sebesar 68,2 persen.

"Meski optimisme atau serapan lahan akan terus berlangsung, namun pada periode ini kami lihat hanya sektor yang mampu bertahan atau yang menggerakkan ekonomi yang bisa jadi potential winner," katanya.

Syarifah menuturkan berdasarkan data yang dihimpun, ada sejumlah sektor industri yang punya potensi untuk menjadi potential winner seperti otomotif, utamanya dengan pengembangan inovasi seperti kendaraan listrik dan mendukung logistik serta produk konsumsi hingga pusat data bagi industri telekomunikasi.

Manager Industrial Knight Frank Indonesia Ipung Rachmaningtyas menambahkan meski serapan lahan diprediksi akan terus terjadi, ia menilai akan ada penundaan realisasi.

"Optimisme akan terjadi tapi mungkin akan terjadi penumpukan atau sedikit delay (tertunda) realisasinya. Sektor yang masih berpotensi (berkembang) atau baru atau relokasi ini belum sepenuhnya terbuka. Jadi memang ada keterlambatan delivery transaksi tersebut," katanya.

Baca juga: Bahlil: investor tak perlu beli lahan di kawasan industri Batang
Baca juga: Kulon Progo desak investor kawasan industri selesaikan pengadaan lahan
Baca juga: Teluk Bintuni upayakan lahan investasi industri petrokimia

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020