Jayapura (ANTARA) - Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) menyatakan persediaan hazmat atau pakaian yang digunakan saat menangani pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit menipis.
 
"Memang sudah ada laporan terkait menipisnya persediaan hazmat sehingga kami akan mencari solusi untuk membantu," kata BTM kepada Antara, Jumat di Jayapura.
 
Dijelaskannya, walaupun terbatas namun pelayanan terhadap pasien COVID-19 tetap maksimal dengan menggunakan hazmat yang masih tersedia.

"Mudah-mudahan dapat segera terpenuhi sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih maksimal," kata BTM seraya menambahkan di wilayah kota terdapat tujuh rumah sakit yang menangani dan menjadi rujukan COVID-19.

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 Kota Jayapura bertambah jadi 1.442 orang

Baca juga: Tenaga kesehatan positif COVID-19 bertambah, RS Provita ditutup


​​​Namun pagi ini, ada laporan tentang ditutupnya salah satu rumah sakit, yakni RS Provita akibat banyaknya tenaga kesehatan terjangkit COVID-19.

Dari laporan yang diterima penutupan layanan kesehatan itu disebabkan banyaknya tenaga kesehatan yang positif COVID-19 sehingga selain merawat nakes yang positif juga dilakukan sterilisasi gedung, kata Walikota BTM.
Jumlah warga yang positif COVID-19 di Kota Jayapura hingga Kamis (16/7) tercatat 1.442 orang, 912 orang dirawat, 513 orang sembuh dan 17 orang meninggal.
 
Sedangkan jumlah kumulatif positif COVID-19 di Papua tercatat 2.424 orang, warga yang dirawat masih sama yakni 1.199 orang dan 26 orang meninggal.*

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020