Jayapura (ANTARA) - Direktur RSUD Jayapura drg Aloysius Giay mengaku rumah sakit milik Pemprov Papua saat ini membatasi pelayanan akibat 84 tenaga kesehatan atau tenaga medisnya positif COVID-19.
 
"Memang benar kami membatasi pelayanan di rumah sakit akibat banyaknya tenaga kesehatan atau nakes yang terpapar COVID-19 dan saat ini harus dirawat atau menjalani isolasi mandiri. Dari 84 tenaga kesehatan yang positif COVID-19, 15 orang di antaranya sudah diijinkan pulang," kata drg Giay, di Jayapura Jumat.

Baca juga: Sudah 84 tenaga kesehatan RSUD Jayapura terpapar COVID-19, sebut Dirut
Dia menjelaskan, pembatasan pelayanan kesehatan yang dilakukan RSUD Jayapura adalah dengan membatasi pasien yang dirawat atau diperiksa kesehatannya.
 
Pelayanan kesehatan tetap dilakukan namun dibatasi dan ada beberapa di antaranya yang penanganannya dijadikan satu.
 
Selain membatasi pelayanan kesehatan, RSUD Jayapura berencana merekrut tenaga kesehatan sebanyak 150 orang, kata mantan Kadinkes Papua.
 
Drg Giay mengakui, dampak banyaknya tenaga medis yang positif COVID-19 menyebabkan terbatasnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, padahal RSUD Jayapura merupakan rumah sakit rujukan.

Baca juga: RSUD Jayapura rawat 132 pasien positif COVID-19
 
"Mudah-mudahan pelayanan kesehatan bisa kembali normal setelah tenaga medis yang direkrut bergabung, " harap drg. Giay.
 
Pasien positif COVID-19 di Papua saat ini tercatat 2.127 orang, sembuh mencapai 50 persen yakni 1.063 orang, dirawat 1.022 orang atau 49 persen dan meninggal satu persen yakni 22 orang.
 
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 252 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 2.692 orang dan pemeriksaan sampel baik melalui PCR maupun VTM tercatat 17.973 sampel.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020