penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan
Jambi (ANTARA) - Sebanyak 5.744 personel gabungan dari berbagai institusi dan potensi daerah dilibatkan dalam antisipasi, pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, kata Gubernur Jambi H Fachrori Umar, Jumat.

Gubernur Jambi telah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 0532/Kep.Gub/BPBD-3/2020 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2020 yang berlangsung selama 90 hari yakni 29 Juni hingga 26 September 2020.

Pihaknya telah memaparkan kesiapan dan antisipasi Jambi terkait Karhutla pada dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Periode Puncak Kemarau Tahun 2020 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Jakarta.

Dukungan sumber daya manusia dalam penanggulangan karhutla di Provinsi Jambi Tahun 2020 yakni satu SSK atau 360 prajurit TNI, 1.427 personel Polri, 285 orang Manggala Agni, 172 orang Brigdalkarhutla di setiap UPTD dan UPTD Tahura, 398 orang TRC BPBD se-Provinsi Jambi, 300 orang Masyarakat Peduli Api (MPA), 475 orang masyarakat Destana bentukan BNPB/BPBD (19 desa), serta personil dari perusahaan di bidang kehutanan/perkebunan 771 orang Regu Inti dan 1.556 regu bantuan.

"Total seluruhnya 5.744 orang," kata Gubernur Fachrori.

Baca juga: Menkopolhukam: Pemerintah sudah baca pemetaan kerawanan karhutla

Baca juga: Menteri LHK perluas peran masyarakat peduli api cegah karhutla


Ia menjelaskan, terdapat 258 desa rawan bencana karhutla di Provinsi Jambi berdasarkan kejadian karhutla tahun 2015-2019 yang tersebar di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Batanghari, Sarolangun, Merangin, Tebo dan Bungo.

Fachrori menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi siap bersinergi dengan TNI dan Polri, pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, serta dengan seluruh instansi terkait dan pemangku kepentingan untuk mencegah dan mengendalikan karhutla di Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhuta) di Provinsi Jambi terus ditingkatkan dengan kerja sama dan sinergi semua instansi terkait dan pemangku kepentingan.

Rapat koordinasi yang diikuti gubernur Jambi, juga dihadiri oleh 12 gubernur yang diundang dalam rapat tersebut, yakni Gubernur Riau, Jambi, Sumsel, Kaltim, Kalsel, Kalbar, Kalteng, Papua, Jatim, Jabar, Jateng, dan Banten. Masing-masing gubernur memaparkan upaya untuk mencegah dan mengendalikan karhuta di daerahnya masing-masing.

Dalam rangka penanggulangan bencana karhutla di Provinsi Jambi, gubernur beserta bupati/wali kota se-Provinsi Jambi berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis sinergis dan antisipatif dalam penanggulangan bencana, baik sebelum, pada saat dan pasca karhutla di wilayah masing-masing.

Kemudian melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk pelaksanaan penanggulangan bencana karhutla, secara konsisten melaksanakan sosialisasi monitoring dan evaluasi serta pelaporan terkait pelaksanaan penanggulangan bencana karhutla, menyiapkan personil, pendanaan dan sarana prasarana dalam penanggulangan bencana karhutla.

"Juga melaksanakan penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan baik individu maupun korporasi sesuai dengan kewenangannya," kata gubernur.

Baca juga: KLHK lakukan modifikasi cuaca cegah karhutla

Baca juga: Mahfud MD: Antisipasi karhutla saat puncak musim kemarau

Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020