Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie kini siap merawat pasien COVID-19, karena telah memiliki ruang isolasi.

Ruang baru itu terletak di lantai dua bagian Timur gedung utama RS.

“Saya sangat senang dan puas melihat hasil pekerjaannya walaupun sangat singkat tapi sangat lengkap. Ada kurang lebih 80 tempat tidur di sini, bisa menampung dan merawat mereka yang terpapar COVID,” kata Rusli, Selasa.

Baca juga: UI siap distribusikan ventilator lokal COVENT-20 ke rumah sakit

Saat ini Gorontalo baru memiliki satu rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Aloei Saboe milik Pemkot Gorontalo, dengan kapasitas ruang dan SDM yang masih terbatas.

Selain itu hanya ada dua dokter spesialis paru di daerah tersebut.

Gubernur juga berharap pengembangan RS Ainun menjadi rumah sakit tipe B bisa terwujud sebelum tahun 2022.

RS itu akan dikembangkan dengan pendanaan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Kita ambil contoh di China itu. Pas COVID mewabah di Kota Wuhan, pembangunan rumah sakit China luar biasa cepat, hanya 10 hari. Ini yang saya selalu katakan RS Ainun sangat penting untuk Gorontalo. Saat-saat pasien banyak seperti ini, tentu saja rumah sakit sangat diperlukan,” tandasnya.

Baca juga: RSUI raih sertifikat akreditasi tingkat paripurna standar nasional

Dua ruang isolasi khusus COVID di RS tersebut terbagi dua, yakni ruang isolasi A dan ruang isolasi B.

Setiap gedung dilengkapi hepafilter, ruangan bertekanan negatif, dua ruangan ICU dengan alat ventilator dan x-ray mobile, dan CCTV.

Gedung berkapasitas 70-80 tempat tidur itu menghabiskan anggaran Rp25,7 miliar.

Gedung yang dilengkapi ruang dokter dan perawat itu, dibangun terpisah dengan ruang perawatan penyakit umum lainnya.

Saat ini RS Ainun memiliki 229 tenaga kesehatan yakni dokter spesialis 20 orang, perawat 152 orang dan bidan 57 orang.**

Baca juga: Gugas COVID-19 berharap rumah sakit aktif bantu telusuri kontak
Baca juga: Dua rumah sakit di Jatim dapat bantuan robot RAISA


Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020