Makassar (ANTARA) - Tim Pencari dan Penyelamatan (SAR) Brimob Polda Sulawesi Selatan bersama Tim SAR lainnya terjun langsung ke Kabupaten Bantaeng, Sulsel membersihkan endapan lumpur banjir yang terjadi sejak Jumat (12/6).

Komandan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel Kompol Sahruna Nasrun yang dikonfirmasi, Minggu, mengatakan, Tim SAR Brimob Polda Sulsel dari Detasemen Gegana ini sudah terjun langsung sejak hari pertama bencana.

"Sejak hari pertama begitu kita tahu telah terjadi musibah banjir, kami langsung terjunkan anggota dan kami juga berkoordinasi dengan Tim SAR lainnya maupun BPBD setempat," ujarnya.

Ia mengatakan, sejak hari pertama banjir atau pada Jumat (12/6), pihaknya bersama anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 726/TML serta unsur pemerintah daerah dibantu masyarakat di sekitar Pasar Sentral yang menjadi korban banjir bandang langsung melakukan gotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur serta benda-benda yang tersapu oleh banjir.

Baca juga: BPBD Bantaeng: Kerugian akibat banjir capai Rp33 miliar

Proses pembersihan dimulai dari dalam pasar kemudian keluar pasar. Mulai dari sampah yang berserakan sampai dengan lumpur sisa banjir yang berada di depan kios-kios jualan dibersihkan secara bersama-sama.

"Selain Tim SAR Gegana, pembersihan di Pasar Sentral Bantaeng juga melibatkan pihak TNI gabungan dari Kodim Bantaeng dan Yonif 726/TML serta pemerintah setempat dan warga sekitar lokasi Pasar Sentral," kata Kompol Saharuna.

Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi pada Jumat (12/6), membuat debut air di Sungai Calendu meluap dan merendam tujuh kelurahan yang berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu.

Selain meluapnya Sungai Calendu, banjir juga disebabkan oleh jebolnya Cekdam Balang Sikuyu pada sisi kanan akibat tidak mampu menahan derasnya debit air yang terus naik.

Baca juga: Gubernur segera perbaiki Cekdam Balang Sikuyu Bantaeng

Adapun tujuh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pallantikang, Kelurahan Mallilingi, Kelurahan Letta, Kelurahan Lembang Kelurahan Bonto Sunggu, Kelurahan Bontoatu dan Kelurahan Bontorita.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020