Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng, merilis kerugian yang terjadi akibat bencana banjir yang melanda wilayah itu pada Jumat (12/6) mencapai Rp33 miliar.

Kerugian tersebut terdiri dari kerusakan rumah warga sekitar 2.333 rumah senilai Rp25 miliar, kerusakan Pasar Baru Rp4 miliar, pertokoan sekitar Jalan Mangga dan Jalan Manggis juga diperkirakan menimbulkan kerugian Rp2 miliar, kata Bupati Bantaeng dr Ilham Azikin melalui keterangan resminya di Makassar, Minggu.

Selain itu, banjir juga berdampak pada rusaknya fasilitas perkantoran, seperti server Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Mal Pelayanan Publik (MPP), Kantor Lurah Palantikang dan Gedung Perpustakaan Daerah yang mengalami kerusakan dengan perkiraan kerugian sekitar Rp2 miliar.

"Di sini ada server milik Disdukcapil yang belum sempat kita selamatkan," kata Bupati.

Baca juga: Gubernur segera perbaiki Cekdam Balang Sikuyu Bantaeng
Baca juga: Basarnas: Kondisi Kabupaten Bantaeng terkendali pascabanjir


Ia menjelaskan, total kerugian itu, belum termasuk kerusakan jembatan sepanjang 10 meter di Kampung Kaili yang tidak bisa lagi digunakan, jalan terputus di akses lingkar selatan sepanjang 40 meter tepatnya di Kampung Kaili, ruas Jalan Para-para - Pandang-pandang rusak tertimbun tanah dan tidak bisa digunakan lagi dan beberapa ruas jalan lainnya yang rusak.

Kepala Diskominfo dan Persandian Kabupaten Bantaeng, Syahrul Bayan mengemukakan Pemkab Bantaeng juga telah membentuk tujuh titik pengungsian bagi korban banjir.

"Tetapi saat ini para korban telah kembali ke rumah dan telah pulang ke keluarga masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Jurnalis Peduli bagi makanan gratis untuk korban banjir Sulsel
Baca juga: Gubernur Sulsel salurkan bantuan Rp16 miliar untuk banjir Bantaeng


Pemkab Bantaeng saat ini telah melakukan upaya pertolongan dan evakuasi kepada masyarakat terdampak, pembersihan lokasi terdampak serta assesment masyarakat yang terdampak banjir.

Banjir terjadi akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi sejak Jumat (12/06) pukul 15.00 WITA mengakibatkan Sungai Celendu meluap dan Tanggul Cekdam Balang Sikuyu jebol di sisi kanan. Akibat kejadian itu, sejumlah rumah warga, pusat perdagangan dan beberapa fasilitas umum lainnya, terendam banjir.

Diketahui, dari bencana tersebut terdapat dua korban jiwa yakni Haerul Fatta Ampa (14 tahun) karena terseret arus dan Hasnianti binti Ahmad (22 tahun) akibat tersengat listrik.

Baca juga: Bupati Bantaeng: Banjir bandang karena hujan dan tanggul cekdam rusak
Baca juga: Dua warga tewas diterjang banjir bandang di Bantaeng dan Jeneponto

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020