Varietas ini juga menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting atau kekerdilan pada anak
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menargetkan untuk menanam padi varietas Inpari IR Nutri Zinc seluas 10 ribu hektare (ha) di sembilan provinsi pada 2020.

Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry mengatakan benih Inpari IR Nutri Zinc hasil rakitan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) yang diluncurkan pada 2019 itu ditujukan sebagai produk biofortifikasi yang memiliki kandungan Zn (zinc) 6 persen lebih tinggi daripada Ciherang.

Varietas ini juga menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting atau kekerdilan pada anak.

"Untuk itu BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) dan dinas pertanian terkait di sembilan provinsi, tengah melakukan produksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk memenuhi kebutuhan di daerahnya masing-masing," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Antisipasi stunting, Balitbangtan masyarakatkan padi Inpari Nutri Zinc

Kesembilan provinsi tersebut yaitu Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.

Produksi benih mutlak diperlukan untuk memasifkan penanaman varietas tersebut, lanjutnya, pada 2020, produksi benih penjenis, benih dasar, benih pokok tengah diinisiasi oleh BB Padi berkoordinasi dengan Direktorat Serealia sebagai upaya untuk menyediakan benih Inpari IR Nutri Zinc bagi petani di berbagai daerah.

"Selanjutnya, varietas Inpari IR Nutri ZInc mulai pula ditanam oleh petani atau kelompok tani terpilih di kesembilan propinsi tersebut dengan pengawalan dari dinas pertanian kabupaten, propinsi, dan Direktorat Serealia Kementerian Pertanian," ujar Fadjry.

Program penanaman varietas Inpari IR Nutri Zinc direncanakan meningkat secara bertahap menjadi seluas 50.000 ha pada 2021 dan 200.000 ha pada 2024 dengan melibatkan lebih banyak provinsi target.

Bappenas, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, Bulog, dan pihak-pihak lain diharapkan semakin dapat bersinergi mensukseskan program tersebut.

Sinergi tersebut telah nampak di beberapa daerah di Jawa Barat yang telah menanam Inpari IR Nutri Zinc dan hasilnya diserap oleh badan usaha milik desa (BUMDes) melalui Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra).

Selain itu, program sosial melalui pembagian beras Inpari IR Nutri Zinc untuk ibu-ibu hamil juga telah dilakukan di Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Purwakarta juga melakukan pembagian beras Inpari IR Nutri Zinc ini untuk masyarakat terdampak COVID-19.

Sebagai bentuk pendampingan, pada Mei 2020, BB Padi menyelenggarakan bimbingan teknis secara daring mengenai Inpari IR Nutri Zinc dari mulai proses perakitan sampai dengan teknik budi dayanya yang melibatkan hampir 200 peserta baik dari sembilan provinsi target maupun di luarnya dengan latar belakang beragam mulai dari petani, penyuluh, dan penangkar benih.

Tersebar luas
Kepala BB Padi Priatna Sasmita menambahkan benih varietas Inpari IR Nutri Zinc sebenarnya telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

"Sebanyak 33 BPTP telah memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk mempercepat diseminasi dan adopsi varietas tersebut di setiap propinsi," katanya.

Menurut Priatna, produksi benih tersebut sekaligus merupakan demplot pengenalan varietas kepada para pengguna di tiap provinsinya.

Dikatakannya, permintaan benih terus berdatangan dari berbagai daerah, menandakan antusiasme petani, produsen benih, hingga jajaran pemerintah daerah untuk memanfaatkan inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian tersebut.

Priatna meminta peran pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan dinas lain yang terkait, muspika, kepala desa, serta BPP dengan segenap jajarannya untuk memperkenalkan varietas Inpari IR Nutri Zinc.

"Kegiatan berupa demplot-demplot dan temu lapang dan disinergikan dengan program-program terkait di daerah masing-masing dapat dijadikan model untuk diterapkan secara nasional," katanya.

Baca juga: Balitbangtan-ICD siap budidayakan Sorgum Bioguma di Sumsel dan Lampung
Baca juga: Teknologi Taro, inovasi Balitbangtan antisipasi hama tungro

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020