Singaraja (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang juga Pembina Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali Putri Suastini Koster menyumbangkan beras 250 kilogram dalam gerakan "Warung Kaget" untuk para lansia dan warga kurang mampu di Kabupaten Buleleng.

"Warung Kaget ini memberikan suasana baru sekaligus membangkitkan kepedulian kepada warga terdampak COVID-19," kata Putri Koster dalam kegiatan Warung Kaget di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Buleleng, Minggu.

Di tengah mewabahnya COVID-19 yang jumlah transmisi lokalnya semakin banyak, istri Gubernur Bali itu berharap semua pihak, terutama pengusaha untuk turut mengambil bagian meringankan beban sesama.

Baca juga: GTPP: 24 dari 25 kasus baru positif COVID-19 di Bali transmisi lokal

"Semisal ada tetangga kita yang kurang mampu, marilah kita bangkitkan rasa kepedulian ini agar keeratan bersaudara di tanah Bali ini semakin terjaga," ujarnya

Secara simultan dan berkesinambungan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali terus melaksanakan "Warung Kaget" di berbagai kabupaten/kota di Bali.

Bahan pokok Warung Kaget ini disiapkan secara sukarela (urunan) oleh anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali, mulai dari jenis bahan kebutuhan berupa minyak goreng, tempe-tahu, bumbu masakan, telur, gula, teh, sayur-mayur, buah jeruk dan beras. Pada kesempatan itu, Putri Koster secara pribadi menyumbangkan beras seberat 250 kilogram.

Layaknya belanja di warung, warga dipersilahkan mengambil bahan kebutuhan pokok yang tersedia di "Warung Kaget". Bedanya, di warung ini warga tidak harus membayar, melainkan serba gratis.

Namun demikian, setiap warga yang datang ke warung tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, dan menjaga jarak.

Baca juga: Saat normal baru pariwisata Bali incar wisman negara tetangga

Kebutuhan pokok dan bahan makanan dipersiapkan sebanyak 50 bingkisan yang berisikan beras, sayuran, gula, teh dan minyak goreng. Selain itu disediakan juga bibit cabai dan terong yang harus ditanam di halaman rumah warga penerima, dengan tujuan menyiapkan ketahanan pangan dari rumah tangga di saat menjelang Bali Era Baru.

"Melalui gerakan Warung Kaget yang melibatkan anggota IWAPI dan KPRK ini, saya meminta semua lapisan masyarakat untuk semakin mantapkan jiwa gotong-royong yang penuh semangat. Jika berkenan, anak-anak muda juga kita libatkan," katanya.

Selain meringankan warga terdampak yang tidak masuk dalam penerima bantuan dari pemerintah, kegiatan ini secara langsung berperan untuk saling menyapa sekaligus memberikan semangat bagi masyarakat luas, dengan prinsip lebih baik memberi daripada menerima.

"Dengan demikian, akan terasa lebih ringan bagi warga terdampak khususnya yang sudah tidak memiliki penghasilan lantaran dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja," ucapnya.

Warga penerima bantuan pada 'Warung Kaget' siang itu, antara lain berasal dari Kelurahan Kendran, Beratan, Banjar Bali, Liligundi, Banyuning, Pemaron, Tukad Mungga, serta 15 orang penyandang HIV yang sudah tidak kerja karena diambil oleh konselornya.

Baca juga: GTPP: Penambahan kasus COVID-19 di Bali didominasi transmisi lokal

Baca juga: ASITA: Industri pariwisata Bali siap jalani tatanan normal baru


Ketua DPC IWAPI Buleleng Putu Gunatri menambahkan kegiatan tersebut dilakukan sekaligus memberikan edukasi bagi warga penerima untuk terus melakukan yang terbaik di tengah pandemi agar tidak terjangkit virus dari orang lain.

Selain itu, kata dia, pihaknya mengharapkan untuk bibit tanaman yang diserahkan sebagai upaya mempersiapkan Bali Era Baru ke depan itu, dapat dikembangbiakkan dengan baik, sehingga pada gilirannya dapat menjaga ketahanan pangan di lingkungan keluarga.

"Bibit tanaman berupa cabai, terong dan lain-lain yang sudah bapak/ibu terima, bisa ditanam di halaman rumah," ujar Gunatri.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020