Produk ini dibuat untuk tujuan kemanusiaan dan solusi bagi seluruh dunia ketika COVID-19 melanda
Manado (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mendukung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memproduksi disinfektan organik dari komoditas cengkih dan kelapa.

"Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 membuat program pendanaan riset dan inovasi untuk para peneliti dan perekayasa yang melakukan kegiatan riset dan pengembangan untuk menangani pandemi COVID-19," kata Ketua Tim Konsorsium dari pihak Universitas Sam Ratulangi Tineke Langi melalui mitra industri Ivanry Matu di Manado, Kamis.

Baca juga: PSBB di Riau ditandai dengan penyemprotan disinfektan secara serentak

Ivanry mengatakan konsorsium ini dikoordinasikan oleh Kementerian yang dipimpin Prof Bambang Brodjonegoro melibatkan berbagai lembaga riset di bawah Kemenristek/BRIN, pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, rumah sakit, organisasi non pemerintah, hingga sektor industri.

Setelah melewati proses yang ketat, katanya, ada ribuan proposal yang masuk dan Presiden Jokowi meluncurkan sebanyak 55 produk konsorsium hasil seleksi Kemenristek/BRIN bersamaan dengan momentum Hari kebangkitan Nasional.

Baca juga: Kemenkop terima bantuan 1 ton disinfektan dari pengusaha Korsel

"Puji Syukur dari sekian banyak usulan, salah satu produk yang kita usulkan adalah Desinfektan organik dengan bahan-bahan non kimia seperti cengkeh dan liquid smoke dari tempurung kelapa, ini tentu menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sulut," jelasnya.

Program ini, katanya, melibatkan triple Helix, ada akademisi, pemerintah dan pengusaha, dan pihaknya berterima kasih kepada Unsrat yang boleh melibatkan dirinya dari sisi pengusaha.

Baca juga: Kemristek kucurkan Rp90 miliar danai riset-inovasi penanganan COVID-19

"Produk ini dibuat untuk tujuan kemanusiaan dan solusi bagi seluruh dunia ketika COVID-19 melanda, kita berharap ini salah satu produk yang bisa menjawab masalah saat ini terutama bagaimana mencegah penyebaran COVID-19 secara masif," jelasnya.

Dia menjelaskan ketika ada kerja sama dengan Unsrat pihaknya sangat terbuka untuk saling bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi sebagai lembaga akademis yang reputasinya  diterima di masyarakat.

Baca juga: Konsorsium COVID-19 kembangkan RDT LAMP setara PCR deteksi COVID-19

Cairan disinfektan organik ini, katanya, membawa harapan bahwa produk yang dihasilkan yang bersumber dari penelitian kampus akan teraplikasi secara massif di masyarakat ketika dikolaborasikan dengan Industri, tetapi memohon dukungan juga dari pemerintah agar ini berjalan optimal.

"Harapan kita juga, produk ini karena bahan baku dari cengkeh dan kelapa semoga nanti akan meningkatkan nilai jual komoditas tersebut, lewat diversifikasi produk turunan dengan nilai ekonomi yang berdampak bagi petani dan memberikan efek domino bagi masyarakat pada umumnya," kata Ivanry.

Baca juga: Konsorsium COVID-19 kembangkan serum dan anti-serum imunisasi pasif
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020