Palembang (ANTARA News) - Masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan, berharap polisi segera bisa memberikan kepastian mengenai identitas teroris yang tewas dalam penyergapan di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/7).

Jasad teroris yang tewas dalam drama penyergapan panjang diharapkan bisa segera dipastikan identitasnya apakah benar, Noordin M Top atau bukan, kata Wawan salah seorang warga di kota itu.

"Kalau tidak segera disampaikan dan dibeberkan bukti-bukti bahwa yang tewas itu benar Noordin M Top, masyarakat akan terus bertanya-tanya," katanya

Menurut Wawan, sampai saat ini masyarakat masih penasaran mengenai kepastian tewasnya teroris yang diduga gembong teroris , Noordin M Top.

Warga Palembang pada umumnya terus mengikuti perkembangan pemberitaan tentang penyergapan teroris.

"Apa benar itu Noordin M Top, kalau benar, apa buktinya supaya masyarakat menjadi yakin," ujar Tedi, warga Palembang lainnya.

Menurut mereka, kepastian Noordin M Top telah tewas akan membuat lega masyarakat, kendati kewaspadaan terhadap aksi terorisme harus terus dilakukan.

Apalagi di Palembang, pada pertengahan tahun 2008 lalu, di sebuah rumah kontrakan di pusat kota itu, tim Densus 88 antiteror berhasil mengamankan sepuluh pelaku teror yang kemudian dalam persidangan terbukti mereka bagian dari jaringan teroris yang melakukan sejumlah pemboman di tanah air.

Karena itu, sejumlah warga berharap penumpasan aksi teroris juga akan membersihkan Sumsel dari "cap" sebagai salah satu daerah basis pelaku teror tersebut.

Sementara itu Kapolda Sumsel, Irjen Pol Sisno Adiwinoto, membenarkan bahwa daerah itu memang memungkinkan menjadi tempat "persembunyian" pelaku teror, menyusul penangkapan sepuluh teroris sebelumnya.

Saat ini pihak keamanan setempat belum mendapati indikasi yang mencemaskan terkait aksi teror itu.

"Sampai saat ini Sumsel tetap aman dan kondusif. Tidak ada indikasi yang mencemaskan," kata Kapolda menjawab ANTARA yang menanyakan hasil pengamanan dan pengawasan jajarannya selama ini.

Sisno menegaskan bahwa pengamanan dan pengawasan di daerahnya tidak boleh kendur, jika pun gembong teroris Noordin M Top benar-benar telah tewas.

"Waspada dan siaga mesti terus dilaksanakan. Gembong teroris sudah dibasmi, tapi sel-sel yang masih ada harus terus ditumpas," kata Sisno Adiwinoto.

Polri masih harus melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA) untuk memastikan bahwa jasad teroris dalam penyergapan di Temanggung adalah Noordin M Top.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009