Jakarta (ANTARA) - Zoom berencana untuk memperkerjakan 500 insinyur perangkat lunak untuk lokasi penelitian dan pengembangan di Phoenix dan Pittsburgh selama dua tahun ke depan, memperluas pekerja teknik sekitar 60 persen.

Staf teknik Zoom saat ini sebagian besar berada di markas perusahaan di San Jose, AS, dan China. Kepala perwakilan Zoom, Kelly Steckelberg, dikutip dari Reuters, Jumat, mengatakan bahwa Zoom sedang mencari kantor di dekat Arizona State University dan Carnegie Mellon University untuk memanfaatkan talenta lulusan universitas tersebut.

Steckelberg mengatakan perekrutan akan segera dimulai, dan karyawan baru akan bekerja dari rumah hingga setidaknya September. Zoom sebelumnya mengatakan tidak berencana untuk kembali ke kantornya setidaknya sampai saat itu.

Baca juga: Zoom rekrut mantan penasihat Trump

Baca juga: 500.000 akun Zoom dijual di situs gelap


Perusahaan konferensi video yang berbasis di San Jose, California, itu mengalami lonjakan pengguna karena seiring dengan kebijakan pembatasan sosial guna memutus rantai penyebaran virus corona. Bulan lalu, Zoom mengatakan jumlah peserta rapat harian 300 juta peserta, naik dari 10 juta peserta pada Desember.

Di tengah lonjakan pengguna, Zoom menghadapi masalah privasi dan keamanan yang menyebabkan Zoom menghentikan pengembangan fitur baru selama 90 hari untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini juga mendorong Zoom untuk mencari vendor cloud computing tambahan, Oracle, untuk membantu menangani ledakan jumlah pengguna.

Saat ini, Zoom berada di pertengahan rencana 90 hari untuk meningkatkan privasi dan keamanannya. Steckelberg mengatakan perekrutan di Arizona dan Pennsylvania untuk "rencana jangka panjang."

Namun, dia mengatakan lebih dari dua puluh insinyur Keybase bergabung dengan Zoom. Keybase merupakan perusahaan enkripsi yang diakuisisi Zoom pekan lalu yang diharapkan dapat memberi "dampak langsung" pada keamanan perusahaan.

Steckelberg juga mengatakan pemilihan lokasi tersebut juga akan menguntungkan Zoom untuk dapat merekrut insinyur yang ragu pindah ke Silicon Valley dikarenakan biaya hidup yang tinggi.

"Saat ini, sebagian besar staf teknik kami yang berbasis di AS berada di San Jose, jadi ini akan menjadi peluang yang sangat bagus untuk memperluas basis talenta kami di seluruh AS," ujar Steckelberg, demikian Reuters.

Baca juga: Zoom berfitur enkripsi "end-to-end" cuma untuk pelanggan berbayar

Baca juga: Zoom gratis tak dibatasi 40 menit akhir pekan ini

Baca juga: Zoom akusisi Keybase

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020