Masih dijumpai banyaknya pedagang dan pembeli yang tidak mematuhi imbauan protokol kesehatan
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, secara resmi akan menutup pasar sapi di Wonoasih mulai 12 Mei 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona baru (COVID-19).

"Keputusan penutupan itu diambil karena terpantau di pasar yang berlokasi di area Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih itu masih dijumpai banyaknya pedagang dan pembeli yang tidak mematuhi imbauan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo Sudiman di Probolinggo, Jumat.

Penutupan pasar sapi itu sudah diumumkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo Sudiman, dengan didampingi Camat Wonoasih Deus Nawandi, Kepala Bidang Peternakan sekaligus Pengelola Pasar Hewan Suryanto dan unsur Tiga Pilar Kecamatan (Tripika) Wonoasih, yang diwakili oleh Babinsa dan Babinkamtibmas, pada Selasa (5/5) sore.

"Banyak pedagang dan pembeli yang mengabaikan imbauan Wali Kota Probolinggo seperti tidak menggunakan masker dan melakukan cuci tangan di wastafel yang telah disediakan di pintu masuk dan keluar pasar," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan hasil evaluasi beberapa pekan terakhir terkait aktivitas di Pasar Sapi Wonoasih dan melihat banyaknya (pedagang dan pembeli) yang tidak mengindahkan protokol kesehatan COVID-19, sehingga dengan sangat menyesal diumumkan pasar sapi itu dinyatakan ditutup mulai Selasa pekan depan (12/5).

Ia menjelaskan penutupan itu dilakukan dalam rangka pelaksanaan social distancing dan physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan sekaligus sebagai upaya mengantisipasi jumlah penderita pasien yang terpapar di Kota Probolinggo.

"Penutupan pasar sapi di Kecamatan Wonoasih sebagai upaya tindak lanjut atas imbauan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19," katanya.

Sebelumnya Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin juga sempat memantau langsung seperti apa kondisi pasar hewan tersebut dan melihat masih banyak pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker, sehingga orang nomor satu di Kota Probolinggo itu mengimbau semua pengunjung baik pedagang, blantik maupun pembeli harus mengenakan masker.

Ia mengatakan keputusan menutup pasar hewan itu memerlukan banyak pertimbangan yang mendalam dan masukan dari semua pihak karena dampaknya cukup besar bagi masyarakat, terutama sektor perekonomian.

Baca juga: Pemkab Probolinggo tutup sementara seluruh objek wisata
Baca juga: Probolinggo ditetapkan zona merah, setelah tiga warga positif COVID-19

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020